Lihat ke Halaman Asli

Wara Shandy

Pejuang Tokoh Utama

Peran Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai Metode Pembelajaran Daring di Masa Pandemi

Diperbarui: 10 Januari 2022   22:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pandemi Covid-19 hampir mengubah segalanya, kebiasaan yang dijalani kian berubah seiring dengan kehidupan yang berdampingan dengan pandemi yang mana memaksa masyarakat untuk mengubah kebiasaan dan budayanya, begitu pun pada bidang pendidikan. Selama masa pandemi pemerintah tidak punya pilihan lain selain memberlakuakn pembatasan kegiatan masyarakat dengan program PSBB ataupun PPKM. Walaupun dekimian tidak ada alasan untuk tidak mengadakan proses pembelajaran disemua tingkat Pendidikan. Oleh karena itu, peran literasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangat penting dalam metode pembelajaaran daring di masa pandemi.

Konsep Pembelajaran Daring

Proses pelaksanaan pembelajaran daring ini dikenal dengan istilan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), PJJ ini sudah dikenalkan sejak tahun 2020 setelah tersebarnya Covid-19 di Indonesia, metode ini diterapkan dari mulai tingkat sekolah dasar samapi perguruan tinggi dimana pembelajaran dilaksanakan ditempat tinggal masing-masing peserta didik dan tenaga pengajar dengan menggunakan media elektronik berupa smartphone dan laptop.

Walaupun diawal pelaksanaan konsep PJJ ini sangat sulit diterapkan dibeberapa tempat dan terlihat tidak efesien, tetapi seiring berjalannya waktu semua orang sadar dan mau belajar bagaimana bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru dan bagaimana mereka bisa memanfaatkan teknologi agar lebih efektif dan efesien untuk menunjang kegiatan mereka.
Tujuan dari PJJ ini sendiri tidak jauh dari tujuan agar kegiatan pembelajaran tetap terlaksana dan tidak mengurangi mutu pendidikan yang menjadi visi dan misi setiap lembaga pendidikan.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pelaksanaan Pembelajaran Metode Daring
Penggunaan TIK dalam pelaksanaan pembelajaran daring tentu terdapat kekurangan dan kelebihan. Kelebihan dari pemberlakukan pembelajaran daring ini yakni dapat menjadikan tenaga pendidik dan peserta didik saling mengenal teknologi dan juga memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Sedangkan kekurangan dalam pemberlakuan pembelajaran daring ini terkait pada sisi ekonomis, yakni ketidakmeratanya distrubusi jaringan internet dan teknologi yang memadai, serta proses pembelajaran harus dilakukan dengan berkelanjutan agar peserta didik memahami dengan baik dan benar yang akan memakan dana yang lebih besar untuk pembeliaan paket data/kuota.

Peran teknologi pendidikan antara lain sebagai berikut:

1.Teknologi pendidikan sebagai alat untuk mendukung desain pengetahuan;
2.Teknologi pendidikan sebagai sarana informasi untuk mengetahui pengetahuan yang mendukung siswa;
3.Teknologi pendidikan sebagai media dalam memfasilitasi siswa dalam mengemukakan pendapat;
4.Teknologi pendidikan mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran; dan
5.Teknologi pendidikan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan;

Dan juga, peran dari teknologi pendidikan sangat penting dalam proses pembelajaran, terutama pada masa pandemi seperti sekarang ini, munculnya Covid-19 mengharuskan semua kegiatan dilakukan di rumah, termasuk kegiatan belajar mengajar sebagai bentuk upaya memutus mata rantai penularan virus Covid-19, kegiatan belajar yang semula dilakukan secara tatap muka. tatap muka langsung oleh pendidik dan peserta didik dilakukan secara online.

Peran Literasi Teknologi dan Komunikasi sebagai Metode Pembelajaran Daring

Dalam proses pembelajaran jarak jauh, teknologi menjadi media pengajaran utama yang dapat menghubungkan guru dan siswa, serta materi pembelajaran. Oleh karena itu, pengetahuan dan kemampuan menggunakan teknologi merupakan hal paling mendasar yang mendorong terciptanya lingkungan belajar online yang efektif. Untuk mencapai tingkat pembelajaran online yang maksimal, pengetahuan tentang teknologi informasi dan komunikasi harus ditingkatkan. Kemampuan membaca dan menulis dalam hal ini tidak hanya dimiliki suatu perangkat dan kemampuan membaca informasi dari perangkat TIK. Akan tetapi, literasi diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis secara komprehensif dalam arti mampu mencipta, merancang atau memproduksi.

Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa literasi bergeser dari sekadar mengenali dan membandingkan informasi ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu kemampuan berpikir kritis ketika mempertanyakan, menganalisis, mengevaluasi informasi tersebut dan kemudian merancang, menciptakan, dan menciptakan informasi baru dalam bentuk atau format yang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline