Lihat ke Halaman Asli

Ahok Pecundangi PDIP, Djarot “Puyeng”

Diperbarui: 20 Agustus 2016   12:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: tribunnews.com

Bagaimana prilaku kader-kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seperti menebar isu Deparpolisasi, dianggap tidak sopan, tidak beretika, tidak tahu tata krama, berkata kasar.

Kemudian menekan dengan 4 syarat dan tahapan yang harus diikuti Ahok bila mau 'bertobat'. Yang pertama adalah mendaftar ke penjaringan PDIP, diverifikasi, mengikuti penyaringan, serta memilih wagub dari PDIP”.

Terakhir mengejek dengan bernyanyi ramai-ramai seperti Taman Kanak-Kanak dengan lagu “Ahok pasti tumbang”.

Prilaku dan fakta beredarnya video tersebut jelas akan berdampak menjauhnya jarak PDIP dengan partai Nasdem, Hanura dan Golkar (NHG) dan Ahok. (sumber: kompas.com).

Beberapa contoh diatas memperlihatkan sikap dan tingkah politik yang sangat buruk oleh para kader PDIP terhadap Ahok yang tidak mampu berpikir untuk mengolah strategi politik bagaimana caranya agar bisa menelurkan ide-ide cemerlang dalam menghadapi Ahok terutama Pilgub DKI Jakarta.

Kedatangan Ahok menemui Megawati Soekarno Putri (Mbok’e) pada tanggal 17 Agustus 2016 tentu berdampak besar arah politik PDIP, sikap PDIP semakin tidak jelas antara mengajukan Ahok-Djarot atau mengusung kader sendiri terutama Risma (Walikota Surabaya) yang lebih menjual daripada Djarot.

Kehadiran Ahok bukan sebagai kader PDIP menemui Mbok’e adalah hal wajar, apalagi kedatangannya untuk meminang Djarot yang dianggap kader terbaik, kecuali Ahok sebagai Kader PDIP terus meminta, itu baru tidak wajar alias kurang ajar.

Tidak ada perbedaan antara kedatangan pertama Ahok untuk meminang Djarot lewat jalur independen beberapa waktu lalu dengan kedatangan Ahok yang kedua pada 17 Agustus 2016, tujuannya adalah hanya meminang Djarot untuk dijadikan pasangan calon wakil Gubernur DKI Jakarta yang diusung lewat Partai NHG. (Sumber: tribunnews.com)

Pasca Kedatangan Ahok, PDIP benar-benar dibuat Ahok tidak berdaya, sulit mengambil sikap, gamang, bimbang. Butuh waktu panjang mengambil keputusan yang sulit, penyebabnya adalah apakah mengambil sikap berikut :

Usung Ahok-Djarot

Apabila PDIP usung Ahok-Djarot, secara pribadi Ahok akan menyambutnya dengan senang hati, karena itu adalah keinginan pribadinya dari awal (jalur independen) hingga sekarang (jalur partai).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline