Lihat ke Halaman Asli

Wafa Razak

Mahasiswa 2018

Mahasiswa PMM 59 UMM Lakukan Sosialisasi Pembuatan Masker Kain Perca kepada Warga

Diperbarui: 7 Juli 2021   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

            Etika batuk dan bersin yang dianjurkan untuk menghindari penyebaran virus adalah dengan menutup hidung dan mulut dengan tisu saat bersin/batuk atau menggunakan masker yang menutup hidung. Walau disebut kurang efektif dibandingkan jenis masker lain, bukan berarti masker kain tidak layak digunakan sama sekali. Karena keterbatasan jumlah masker yang ideal untuk mencegah virus Corona, masker kain pun bisa dijadikan pilihan untuk melindungi dari paparan virus Corona. Untuk menghindari terjadinya kelangkaan masker bagi petugas medis dan makin melambungnya harga masker, maka disarankan untuk memilih masker kain. Selain murah, masker kain dapat dicuci, mudah didapat dan dapat dibuat sesuai dengan kepentingannya, misalnya masker karakter kartun untuk anak, laki-laki, wanita berhijab, wanita yang fashionable dengan menambahkan variasi rendah.

Dokpri

            Program Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 59 Gelombang 8 yang di Koordinatori oleh Rayhan Azam serta Dosen Pembimbing Lapang Chalimatuz Sa'diyah, SE., MM. Limbah kain perca yang biasanya tidak digunakan lagi dikreasikan menjadi masker oleh Tim Pengabdian Masyarakat (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malang. Hal ini berhasil direalisasikan oleh Tim PMM UMM Kelompok 59 yang berlokasi di Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Dalam kegiatan yang dikemas dengan sosialisasi serta praktik ini dilaksanakan secara luring ini diikuti oleh beberapa rumah warga setempat karena tim PMM pun membatasi jumlah peserta untuk menghindari kerumunan. Sosialisasi ini kami lakukan pada Hari Kamis, tanggal 25 Juni 2021. Kami melakukan sosialisasi secara door to door, mengingat semakin maraknya kondisi Covid-19 saat ini.

Dokpri

            Kegiatan ini tidak semata-mata dilakukan karena kebutuhan masker yang saat ini cukup tinggi, melainkan juga sebagai upaya untuk mengurangi limbah kain perca yang tidak lagi digunakan. Kegiatan ini juga disambut baik oleh peserta yang mayoritas ibu-ibu PKK Desa Sananrejo. Hal tersebut dapat dilihat melalui antusiasme dan kegembiraan selama mengikuti kegiatan sosialisasi pembuatan masker dari kain perca. Selain untuk mengkampanyekan kreatifitas terhadap pengolahan limbah kain, kegiatan ini diharapkan juga dapat menambah kesadaran masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, pembuatan masker dari kain perca ini juga bisa menjadi pengisi waktu luang untuk ibu-ibu selama berkegiatan di rumah sehingga menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline