Jabungan, Banyumanik, Semarang (13/02/2021) -- Pandemi Covid-19 di Indonesia masih terus-menerus berlangsung dan tidak dapat diprediksikan kapan akan berakhir. Tak terkecuali di Kota Semarang, Jawa Tengah. Tercatat pertangal 8 Februari 2021, kasus terkonfirmasi mencapai 28.720 dengan angka sembuh 19.981 dan meninggal sebanyak 1.578 kasus (semarangkota.go.id). Hal tersebut berdampak pada berbagai macam aspek kehidupan. Sosial, pendidikan, kesehatan, politik dan tak terkecuali ekonomi.
Harga kebutuhan pokok merangkak naik karena adanya pembatasan diberbagai daerah sehingga menjadikan distribusi terhambat dan memengaruhi harga di pasaran. Permasalahannya adalah banyak masyarakat yang tidak dapat menjangkau untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangganya, lebih buruk lagi tingkat ketahanan pangan rumah tangga di Indonesia dapat menurun karena pendapatan masyaraka yang berkurang namun harga jual yang ditawarkan untuk bahan pangan kian melonjak.
Perlu menjadi pengingat bersama, terutama masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan dengan penerapan 3M (Memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan). Masyarakat diimbau untuk meminimalisir mobilitas untuk menekan angka penyebaran Covid-19, terutama ibu rumah tangga yang bisa tetap menjalani kegiatannya #dirumahaja.
Berdasarkan masalah tersebut, mahasiswa Undip memberikan solusi untuk menjaga ketahanan pangan rumah tangga namun tetap memerhatikan protokol kesehatan yang berlaku dimasyarakat dengan cara menanam sayuran secara mandiri pada tiap rumah serta kiat-kiat dalam menyimpan sayur agar tidak mudah layu di RW 05 Kelurahan Jabungan, Banyumanik, Semarang.
Solusi tersebut ditawarkan dengan cara mendatangi rumah warga secara door to door untuk meminimalisir kerumunan warga Kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan sejak tanggal 27 Januari 2021 -- 6 Februari 2021.
Sosialisasi yang berlangsung menggunakan media peraga berupa contoh model penanaman sayur di polybag, poster yang berisi ilustrasi cara menanam dan merawat tanaman serta cara menyimpan sayur agar awet dan tidak layu yang mudah dimegerti oleh warga. Selain itu mahasiswa juga membagikan benih sayuran yang dapat dimanfaatkan untuk disemai dalam polybag.
Materi yang disampaikan diantaranya yaitu langkah untuk menanam sayuran di polybag, cara merawat, cara memanen dan keuntungan yang dapat dihasilkan dari kegiatan menanam sayur secara mandiri dirumah.
Kegiatan tersebut disambut baik oleh warga yang disambangi karena mengingat masa panen sayur hanya cukup 1 bulan saja, yang tergolong singkat dan manfaatnya dapat dirasakan untuk menekan pengeluaran biaya bahan pangan, khsususnya pada komoditas sayur mayur.