Etika bisnis menjelang bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan sudah di depan mata dan tentu saja banyak yang harus di persiapkan umat muslim untuk menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan.
Bukan hanya itu di bulan suci Ramadhan akan menjadi ladang rezeki bagi usaha atau bisnis makanan nantinya. Karna seperti yang kita ketahui di Indonesia memiliki tradisi unik pada bulan Ramadhan yaitu berburuh takjil atau makanan untuk berbuka puasa nantinya.
Dan dalam kesempatan ini bisa di manfaatkan untuk parah pedagang makanan untuk meraup keuntungan dengan cara yang halal.
Dan dalam menjalankan bisnis nya tentu saja harus mengikut prinsip prinsip etika dalam berbisnis agar bisnis yang di jalankan tetap lancar dan menghasilkan keuntungan yang halal.
Etika bisnis sendiri terdiri dari 5 yaitu : Kebenaran, Tanggung Jawab, Kesatuan, kehendak bebas, dan keseimbangan.
Dan yang akan kita bahas pada artikel ini yaitu etika bisnis kebenara. Dimana kebenaran ini harus di ada dalam diri setiap individu dimana kita harus selalu berisikap dan berkata jujur.
Sikap kebenaran dalam etika bisnis memiliki makna kebenaran tetapi juga mengandung unsur kebajikan dan kejujuran. Dalam hal ini kebenaran yang di maksud sebagai perilaku benar, niat dan sikap yang meliputi proses memperoleh komoditas untuk upaya menetapkan kebenaran.
Dengan kata lain etika bisnis kebenaran ini sangat di butuhkan untuk para pebisnis karena dalam berbisnis di butuhkan kebenaran atau kejujuran pemilik usaha kepada konsumen agar tidak menimbulkan rasa tertipu atau kerugian dalam usahanya nanti.
Contoh nya seperti : Jika kita menjual barang secara online di salah satu aplikasi belanja online kita harus mendiskripsikan segala hal yang berkaitan dengan barang yang akan kita jual dengan jujur dan antara barang yang kita jual dan yang akan di terima oleh pembeli harus sesuai dengan deskripsi yang telah kita cantumkan, Agar konsumen tidak merasa tertipu.
Salah satu hadist yang berkaitan tentang kebenaran diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang berbunyi :
"Dari Abdullah bin Mas'ud dari Nabi SAW bersabda; sesungguhnya kejujuran itu membawa pada kebaikan dan kebaikan itu membawa (pelakunya) ke surga dan orang yang membiasakan dirinya berkata benar(jujur) sehingga ia tercatat disisi Allah sebagai orang yang benar, sesungguhnya dusta itu membawa pada keburukan (kemaksiatan) dan keburukan itu membawa ke neraka dan orang yang membiasakan dirinya berdusta sehingga ia tercatat disisi Allah sebagai pendusta."
Dari hadist di atas dapat kita lihat bahwa kebenaran atau kejujuran harus di miliki oleh setiap diri individu dan dalam Hadist sudah di jelaskan bahwa dusta atau lawan dari kebenaran membawa kemaksiatan atau keburukan. Dalam dalam menjalankan bisnis tentu kita harus menjalankan dengan kebenaran dan kejujuran apalagi pada saat bulan suci Ramadhan akan menjadi ladang pahala dan ladang rezeki.