Lihat ke Halaman Asli

Shafwan Zuhair

Pelajar SMAN 34 Jakarta

Permainan Kotor Politik, Resensi Novel "Negeri di Ujung Tanduk"

Diperbarui: 6 April 2021   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  • Judul                  : Negeri di Ujung Tanduk

  • Pengarang        : Tere Liye

  • Penerbit            : PT Gramedia Pustaka Utama

  • Tahun terbit    : 2013

  • Tebal halaman : 360 halaman

  • ISBN : 978-979-22-9429-3

Novel berjudul Negeri di Ujung Tanduk adalah sebuah novel fiksi karya Tere Liye yang diterbitkan tahun 2013 yang menceritakan permainan kotor politik yang terjadi di sebuah negeri yang berada di 'ujung tanduk'.

Penulis novel ini bernama Darwis atau lebih dikenal dengan nama pena Tere Liye yang lahir di Lahat, Sumatera Selatan pada tanggal 21 Mei 1979. Ia adalah salah satu penulis novel ternama di Indonesia.karya-karyanya sempat diangkat ke layar lebar, diantaranya  Hafalan Shalat Delisa dan Moga Bunda Disayang Allah. Sehari-hari ia masih bekerja kantoran sebagai akuntan meskipun dia meraih keberhasilan dalam dunia literasi Indonesia karena kegiatan menulis cerita hanya sekadar menjadi hobi.

Novel Negeri di Ujung Tanduk merupakan kelanjutan dari novel berjudul Negeri Para Bedebah, menceritakan kisah seorang konsultan keuangan bernama Thomas yang merambat ke dunia politik yang sedang berusaha melepaskan dirinya dari buronan sekaligus berusaha tetap menjalankan tugasnya menjadi seorang konsultan politik. Kisah ini berawal dari Thomas yang sedang diwawancarai oleh wartawan bernama Maryam di atas kapal pribadinya, tiba-tiba disergap oleh kepolisian Hong Kong karena membawa 100 kg heroin dan senjata api. Kejadian tersebut tentu bukan perbuatan Thomas, melainkan ia dijebak. Namun berkat kecerdasan dan bantuan teman-temannya ia berhasil kabur. 

Akan tetapi, cerita tidak berhenti sampai disini. Thomas dan Maryam terjerat banyak masalah karena fitnah yang dilancarkan oleh oknum yang dinamai 'Mafia Hukum'. Tujuan mereka melakukan aksi tersebut agar klein politik Thomas berinisial JD yang jujur dalam menegakkan hukum tidak memenangkan konvensi partai sehingga para mafia hukum dapat bebas berkeliaran. JD juga difitnah melakukan korupsi pada suatu proyek semasa ia menjabat menjadi walikota. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline