Malam ini saya menyempatkan diri menyaksikan acara musik bertajuk Konser Super X di RCTI. Acara ini menampilkan beberapa finalis X Factor lalu, di antaranya Fatin, Mikha, Novita, Alex, Nu Dimension, Shena, dan Isa Raja. Beberapa penyanyi lain yakni Terry, Margareth, Regina Idol dan pendatang baru, The Overtunes, juga didapuk sebagai pengisi acara yang dipandu oleh Roby Purba dan Daniel Mananta ini. Konser Super X banyak menampilkan para finalis dengan single mereka masing-masing yang dapat ditemukan dalam album kompilasi finalis X Factor garapan Sony Music Entertainment Indonesia. Beberapa dari pengisi acara juga berkolaborasi untuk menampilkan tontonan yang memukau di Jumat malam ini. Selain penampilan mereka, ada hal lain yang menarik di acara kali ini, yakni diputar perdana-nya video klip dari single Fatin, Aku Memilih Setia. Video-nya sendiri dapat disaksikan dalam link berikut: http://www.youtube.com/watch?v=84R6YjbYlzI&feature=youtu.be atau http://www.youtube.com/watch?v=nDo2T0RnzDY&sns=tw atau http://www.youtube.com/watch?v=JgTFVbd2wdE&sns=tw Dalam VC ini, Fatin hanya muncul pada scene-scene tertentu saja saat bernyanyi, sedangkan story tellingnya dilakukan oleh model lain. Saya sendiri menganggap bahwa konsep library ini bagus dan sesuai dengan tema lagu yang Fatin bawakan. Namun, mengamati kicauan para pengguna twitter, komentar pun beragam datang tentang video klip perdana Fatin ini. Beberapa mengatakan kalau video ini sangat bagus dan beberapa lainnya menganggap tidak ada yg istimewa di sini dan Fatin terlalu berlebihan dalam berakting (padahal sebenarnyaFatin gak berakting-akting banget). Namun, ada juga salah satu komentar yang membuat saya kaget, VC ini ternyata memiliki konsep serupa dengan VC musisi lain, salah satu musisi Indonesia berlabel Sony juga, yakni Numata dalam klip Takkan Rela. Hal ini disampaikan olehsalah satu personil Numata, @mhalanumata dalam tweet-nya: [caption id="attachment_271214" align="aligncenter" width="527" caption="Tweet @mhalanumata dan @inunumata; anggota Numata"][/caption] Mengetahui hal ini, saya pun penasaran dan langsung menelusuri Youtube untuk mencari VC yang dimaksud, berikut link video yang saya temukan: http://www.youtube.com/watch?v=XACNnH2YljE Setelah diamati, ternyata benar, konsep video klip Numata ini mirip dengan video klip Fatin! Video ini muncul sekitar 2 tahun lalu. Berlatarkan library, story telling bertema cinta, dan scene menyanyi di sofa, menguatkan bahwa kedua VC ini berkonsep mirip. serupa. Sayang sekali, padahal Numata dan Fatin berasal dari label yang sama yakni Sony Music Entertainment Indonesia. Sewajarnya, ada komunikasi terkait sehingga tidak ada VC dengan konsep serupa seperti ini. Yang dirugikan di sini jelas Fatin sendiri, sebagai penyanyi yang terhitung baru dan video klip perdananya tersebut, haters Fatin diperkirakan akan makin menjadi-jadi membully dan berkomentar pedas tentang Fatin. Padahal ini sama sekali bukan kesalahan Fatin. Pihak Sony sebaiknya bisa mengomunikasikan dan bertanggung jawab akan hal ini. Meski begitu, saya yakin Fatinistic (julukan fans Fatin) akan tetap mendukung Fatin di belantika musik tanah air. Bagimanapun konsep video klip-nya, Fatin tetaplah menjadi primadona yang sudah sukses mencuri hati masyarakat Indonesia, terutama Fatinistic. Maju terus Fatin! Mengutip lirik lagu NOAH, "Tak perlu dengar kata mereka, teruslah berjalan!" Salam Foyah! :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H