"Kami belikan push bike agar bisa melatih keseimbangan tubuh anak." demikian keyakinan istriku, yang juga diteruskannya pada Mbah. Hal itu saat Mbah berkomentar, kenapa anak kami tidak dibelikan sepeda yang ada dua roda di samping belakang.
***
Bermain push bike menjadi alternatif kegiatan untuk anak kami agar tidak mudah stres hanya di dalam rumah, atau merengek minta main HP. Biasanya, sore hari saat longgar kami mengajaknya berkeliling kompleks. Aku dan istri jalan, menemaninya main push bike.
Di awal dulu, ia minta di daerah turunan agar bisa meluncur. Sampai jatuh terjungkal, kedua lututnya lecet. Lalu, kami melihat perkembangan. Ia berani memacu push bike di tanjakan. Mulanya kami kira ia akan menyerah. Kami salah. Satu demi satu langkah ia tempuh, dan tiba di puncak. Menyala anakku!
Push bike yang dibeli istriku murah. Penting anak mau memakai berlatih dan menjadi latihan fisik baginya. Kami tidak berekspektasi apa pun, sampai suatu hari kami dibukakan sesuatu. Sepulang kantor, aku dijemput istri bersama anak akan mengantar paket. Pulangnya, di halaman parkir gedung Korpri kami melihat sekumpulan anak bermain push bike.
Singkat cerita istriku bergabung di grup, dan anak kami bergabung. Mas Nanda sebagai pengurus menyiapkan cone-cone kecil sebagai batas lintasan, aku membantu. Sepeda, sepatu, helm siap. Saat anak-anak lain sudah pemanasan di arena, anak kami malah petak umpet di antara mobil yang terparkir. Alamak! Dan baru mau ikut 'balapan' saat ada papan di titik start.
Respons anak lain pun macam-macam, ada yang menangis atau hanya berdiam saat anak lain meluncur. Syukurnya, respons anak kami cukup baik, meski butuh waktu pengenalan lingkungan.
Merangkum tirto.id, ada 8 manfaat bermain push bike bagi anak.
1) Melatih keseimbangan dan transisi ke sepeda pedal
Push bike (balance bike) menjadi pilihan tepat untuk anak belajar sepeda. Berbeda dengan sepeda roda tiga atau empat yang mengandalkan roda bantu, push bike dapat melatih keseimbangan dan koordinasi tubuh anak dengan menggunakan kakinya. Kemampuan ini terbukti lebih efektif menyiapkan anak beralih ke sepeda roda dua dengan pedal.