Pada Hari Minggu ku turut ayah ke kota
Naik delman istimewa ku duduk di muka
...
Mengendarai kuda supaya baik jalannya, hei!
***
Beragam jenis kendaraan dan hewan adalah dua dari kesukaan anakku (2,5 tahun). Kuda menempati urutan teratas dalam pikirannya. Minatnya pada bermacam hewan nampaknya menurun dari aku dan istri, sesama naturalis.
Mulanya, kami suka mengajaknya jalan-jalan ke daerah sawah sejak ia masih bayi merah. Pada kesempatan lain, kami justru bisa mengenalkannya pada bermacam hewan dan alam ciptaan Tuhan.
Terkait hewan kuda, kami mengajar anak kami secara bertahap. Mulanya cuma melihat kuda (biasanya tiap Sabtu pagi).
Lalu, kami ajak ia bertualang dalam lagu "Naik Delman". Tahap berikutnya kami akan mengajaknya naik kuda--tercapai beberapa hari lalu.
Kami bersyukur, berdomisili di kota ternyaman dan tertoleran di Jawa Tengah, strategis, dan banyak tempat wisata menarik lagi terjangkau.
Berjarak sekitar 15 menit dari rumah kami, ada pacuan kuda Tegal Waton. 7 menit dari rumah ada alun-alun Pancasila, di salah satu sudut ada penyedia jasa naik delman. (Ongkosnya Rp50.000 sekali mengelilingi kota, beberapa bisa ditawar)
Di hari terakhir libur lebaran, setelah kesibukan bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat, kami menyempatkan jalan-jalan dengan anak. Mempertimbangkan jarak yang dekat, kami mengajaknya melihat kuda, dan kalau memungkinkan naik kuda.
Sejak bayi, si anak sudah kami ajak melihat kuda, sehingga ia sudah familiar. Meski begitu, ia tetap atraktif melihat hewan simbol kegagahan dan kekuatan ini.