Lihat ke Halaman Asli

Kris Wantoro Sumbayak

TERVERIFIKASI

Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

Anak SD Bertengkar: Wajar atau Kurang Ajar?

Diperbarui: 24 Februari 2024   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak bertengkar | foto: cadey.co

"Kalau di sekolah, harus belajar yang baik. Nurut pada Bapak/Ibu guru. Tidak boleh membantah. Tidak boleh membolos. Dan jangan bertengkar."

***

Demikian pesan orang tua zaman dulu pada anaknya yang masuk SD. Tapi di era medsos sekarang, bisakah anak patuh penuh dan jadi kalem?

Suatu hari Kamis, aku mendampingi anak-anak murid kelas 6 foto di studio untuk keperluan buku tahunan (yearbook). Mulanya, semua nampak berjalan lancar. Kami sudah mengomunikasikan jadwal pada orang tua, antrian sudah dibuat, sambil menunggu mereka boleh bermain kartu atau membaca buku; asal tidak bermain HP.

Omon-omon tentang HP, anak zaman sekarang hampir mustahil hidup tanpa HP, bahkan balita. Mau bagaimana, wong ini sudah zamannya. Lagi pula, orang tua ingin anaknya duduk manis, anteng, tidak merepotkan orang tua. Berikan HP, selesai soal.

Kelak, jika anak tidak menurut, tidak mendengar nasihat atau teguran, suka begadang dan malas belajar, jika anak kecanduan game atau aplikasi di HP, orang tua yang tanggung akibatnya. Yang memberi HP siapa?

Sejak awal tahun, sekolahku kembali menerapkan aturan "Dilarang membawa HP ke sekolah!"--sama seperti sebelum Pandemi Covid-19.

Untuk acara foto studio ini pun, yang mana masih agenda sekolah, anak-anak sudah lantang menanyakan boleh membawa HP atau tidak. Jawabanku? Tidak. Mereka takut, selama antri foto nanti mau ngapain, bakal bosan tanpa HP.

Anak-anak diminta datang jam 8 ke studio, sekitar jam 9 baru mulai karena pihak studio masih harus melakukan persiapan. Beberapa anak juga datang terlambat, karena masih make up.

Ada 45 murid kelas 6. Pengambilan foto tiap anak beragam durasinya. Ada yang bisa sekali shoot jadi, ada yang harus mengulang berkali-kali dengan pose berbeda--tergantung arahan fotografer.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline