Perombakan menteri dalam kabinet biasa terjadi. Hak prerogratif presiden, katanya. Tapi kalau menteri mengundurkan diri, lebih dari satu orang pula. Apa yang jadi soal?
***
Jika kita bekerja, di mana pun, pasti mengharapkan orang yang sevisi dan sejalan. Jika tidak begitu, pilihannya ada dua: bertahan untuk satu alasan, atau keluar. Meski cuma dua, pilihan itu tidak sepele.
Hal itu terjadi juga di lingkup pemerintahan saat ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani dan beberapa menteri dikabarkan siap mundur dari Kabinet Indonesia Maju. Kalau hanya satu menteri, wajar saja. Kalau sampai beberapa menteri lainnya juga ikut mundur, itu aneh.
Ekonom senior Faisal Basri mengaku mengajak sejumlah menteri mundur karena sikap Jokowi yang berpihak pada paslon Capres 02, Prabowo-Gibran. Hal ini disampaikan Faisal dalam acara Politics Economic Outlook 2024. (15/1/2024) Tindakan Jokowi itu disebut melebihi akal sehat, ungkap Faisal. Faisal mengklaim, yang paling siap mundur adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Faisal juga mengajak masyarakat untuk membujuk mantan direktur Bank Dunia ini, menteri PUPR dan beberapa menteri lain untuk mundur dari kabinet Jokowi. Hal ini bukan tanpa alasan. Selain keberpihakan Jokowi pada salah satu paslon, kinerja pemerintahan Jokowi menjelang akhir jabatannya justru merosot. Sebutlah mega proyek seperti IKN dan kereta cepat. Membangun yang macam-macam, duitnya tidak ada. Utang. Utang Indonesia sekarang mencapai Rp 8 kuadriliun.
Di tengah isu ini, Sri Mulyani masih menjalankan tugasnya sebagai Menteri Keuangan dalam acara Forum Ekonomi Dunia di Davos (17/1/2024). Saat dikonfirmasi oleh wartawan, Sri Mulyani hanya menanggapi "Saya bekerja, saya bekerja." Sedangkan di Kementerian PUPR, Pak Basuki belum memberi tanggapan apa pun. Jika Sri Mulyani, Basuki, dan beberapa menteri mundur efeknya akan sangat dahsyat, ujar Faisal.
Dari obrolannya dengan beberapa orang penting, Faisal menyebut, ada 15 menteri yang kemungkinan bakal mundur. Mereka ini berlatarbelakang teknokrat (bukan orang partai) maupun berasal dari partai oposisi. Insiden ini dianggap sebagai hal logis. Sebab, sosok teknokrat memegang nilai-nilai etik dan moral yang kuat.
15 menteri yang dikabarkan bakal mundur itu yakni:
1. 5 menteri dari PDIP.
2. 2 menteri dari PKB.
3. Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa.
4. 1 menteri dari Nasdem.
5. Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar.
6. Menteri ESDM Arifin Tasri.
7. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
8. Menkopolhukam Mahfud MD.
9. Menteri Keuangan Sri Mulyani
10. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Teknokrat punya standar etik tak tertulis. Kalau atasannya memberi perintah yang melanggar aturan, dia akan menolak. Jika atasan memaksa, mereka akan mundur. Hal ini biasa terjadi di negara-negara besar.