Lihat ke Halaman Asli

Kris Wantoro Sumbayak

TERVERIFIKASI

Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

Prabowo-Gibran Bisanya Joget-Joget, Memangnya Rakyat Otomatis Sejahtera?

Diperbarui: 12 Desember 2023   23:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prabowo suka berjoget | foto: Tim tvOne/Syifa Aulia

Bahagia adalah hak semua orang. Orang berhak melakukan bermacam upaya agar bahagia. Berjoget-joget, misalnya.

***

Suatu hari hari temanku berujar, dukungannya beralih pada Prabowo. Ia kecewa dengan Ganjar. Apa sebab? Ganjar adalah salah satu yang menolak timnas Israel, akibatnya Indonesia batal jadi tuan rumah piala dunia U-22.

Ironis. Gegara bola, mau memilih pemimpin yang keliru, padahal Indonesia tidak hanya tentang bola. Tidak bijak, memilih satu kandidat karena kecewa pada kandidat lain, bukan karena kapabilitasnya sebagai capres-cawapres.

Dari tiga pasangan calon, hanya pasangan nomor urut dua, Prabowo-Gibran, yang maju dengan akses khusus. Presiden, ketua MK, dan ibu suri diduga ikut campur tangan. Dua paslon lainnya maju sesuai prosedur dan setidaknya punya rekam jejak memimpin di daerah.

Pada 10/12/2023, Prabowo-Gibran menggelar Konsolidasi Pemenangan Nasional bertajuk “Waktunya Indonesia Maju”. Dari judulnya saja sudah terdengar hebat dan menakjubkan.

Dipandu MC kondang Sule dan Andre Taulany, acara konsolidasi ini sangat meriah. Tidak hanya mengundang masyarakat untuk fokus pada gagasan politik (kalau ada), acara ini menyajikan hiburan menarik seperti koreografi tarian, stand up comedy dari Mongol Stres, dan penampilan musik dari Wika Salim & band. Anak muda banget!

Dikira anak muda senang dengan sajian macam ini?

Capres-cawapres sejatinya menyajikan ide, gagasan dan solusi atas permasalahan bangsa Indonesia. Bukannya joget-joget dan melawak. Dalam suatu kesempatan, Gibran malah minta solusi dari masyarakat.

Anak muda butuh kepastian pekerjaan. Ibu hamil butuh dukungan nyata agar anaknya tidak stunting. Rakyat di pedalaman butuh akses pendidikan, kesehatan, pangan dan komunikasi yang layak. Korupsi yang merajalela belum ada tanda penyelesaian, ketua KPK malah tertangkap kasus penyuapan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline