Lihat ke Halaman Asli

Kraiswan

TERVERIFIKASI

Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

Jokowi: Ini Eranya Pertarungan Ide, Bukan Drakor

Diperbarui: 24 November 2023   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jokowi tidak ingin ada banyak drama | foto: Golkar via detik.com

Kenapa banyak orang, khususnya emak-emak dan kauh hawa, suka drakor? Pemainnya rupawan, alurnya penuh intrik, menegangkan dan---sering kali---endingnya tak terduga. Jelasnya, drakor lebih menarik dibanding sinetron di Indosiar.

Presiden Jokowi menyebut, kondisi politik saat ini terlalu banyak drama seperti drama Korea (drakor). Hal itu disampaikannya dalam sambutan HUT ke-59 Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat (6/11/2023).

Mulanya Jokowi meminta semua pihak berpandangan sama untuk mewujudkan demokrasi yang berkualitas. Merestui anak maju jadi cawapres dengan bantuan ipar yang menjabat ketua MK, misalnya?

"Saat ini kita sudah masuk tahun politik tahun pemilu, dan saya ingin kita semua memiliki pandangan yang sama bahwa dalam demokrasi yang namanya kompetisi politik itu biasa itu biasa, wajar, keinginan untuk menang itu juga boleh-boleh saja itu juga wajar, bertanding untuk menang itu hal yang sangat wajar, tapi yang harus tetap kita tunjukkan adalah demokrasi yang berkualitas," kata Jokowi.

Jokowi juga menyinggung, demokrasi yang dibangun saat ini tidak bertujuan untuk memecah belah bangsa. Jokowi ingin demokrasi menghasilkan solusi untuk kemajuan bangsa.

Saat ini, lanjut Jokowi, kondisi politik saat ini penuh drama. Menurutnya, pertarungan demokrasi seharusnya diisi dengan kompetisi adu gagasan, bukan adu perasaan.

"Karena saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya, sinetron yang kita lihat. (Contoh judul drakor yang menarik: Pamanku, Pahlawanku)

Mestinya kan pertarungan gagasan, mestinya kan pertarungan ide, bukan pertarungan perasaan. Kalau yang terjadi pertarungan perasaan repot semua kita. Tidak usah saya teruskan nanti kemana-mana," ujar Jokowi.

Seperti biasa, Jokowi mengingatkan agar masyarakat menjaga kedamaian di Pilpres 2024. Jangan jemawa jika menang, jangan murka jika kalah.

Jokowi setuju dengan capres Prabowo Subianto bahwa setelah Pilpres 2024, para elit politik harus bersatu kembali, rukun kembali. Jokowi berujar, Pilpres 2024 merupakan pertandingan anggota keluarga dan anak-anak presiden, eh, maksudnya sesama anak bangsa untuk Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline