Setiap profesi punya otoritas. Polisi, menegakkan hukum di masyarakat. Guru, mengajar di sekolah. Dokter, memeriksa dan mengobati pasien. Tak ketinggalan orang tua.
Apakah orang tua termasuk jenis profesi?
Menjadi orang tua adalah panggilan sekaligus anugerah---apa pun profesinya. Apakah mengurus rumah tangga, pekerja kantoran atau pengusaha; peran sebagai orang tua tetap melekat bagi yang sudah menikah dan dikaruniai anak.
Aku dan istri mengikuti sebuah kelas parenting. Meski menjadi orang tua tidak ada sekolahnya, tapi tidak ada alasan untuk tidak belajar. Parenting yang kami ikuti berjangka panjang (hampir setahun), pertemuan sebulan sekali.
Bulan ini, topik yang dibahas adalah menghormati otoritas dan orang tua. Dasarnya jelas, anak harus tahu dan menghormati otoritas dan peran orang tua.
Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah... --Ibrani 1:3a
Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran anakNya, --Roma 8:29a
Dua ayat di atas hendak mengingatkan bahwa kita, termasuk anak-anak kita, harusnya menampilkan gambar/ wujud/ karakter Allah.
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. --Matius 5:16
Ayat berikutnya menjelaskan bahwa perbuatan baik sama dengan manifestasi terang dari dalam diri kita dan anak-anak yang dipancarkan kepada sekitar kita.
Orang tua wajib mendidik, mengarahkan, melatih dan mendampingi anak sampai ia dewasa (berusia 17 tahun) dan bisa mengambil keputusan untuk dirinya sendiri. Jika orang tua mendidik dengan nilai yang benar, maka di masa tuanya ia tidak akan menyimpang ke jalan yang salah.
Di hari-hari ini, kita melihat anak remaja melakukan tindakan menyimpang. Tidak hanya di kalangan rakyat biasa, namun juga pejabat. Kenapa bisa begitu?