Begini nasib jadi bujangan
Ke mana-mana asalkan suka
Tiada orang yang melarang...
***
Hidup membujang memang enak, bisa bertindak sesuka hati tanpa ada yang melarang. Tapi, ada 'momok' kesepian yang mengerikan. Menghantui setiap saat.
Aku membujang meski hanya untuk satu minggu, disebabkan istri dan anakku masih harus tinggal di kampung setelah pesta pernikahan adik ipar yang menyibukkan.
Untuk 'membunuh' waktu dalam kesendirian, aku mecoba melakukan berbagai kesibukan. Berangkat kerja jam 07.00, pulang jam 12.00 (Khusus satu minggu ini karena murid belum masuk.) Di hari pertama 'melajang', aku masih bongkar koper dan beristirahat.
Belum-belum sudah merenung, bagaimana aku menjalani hari seminggu ke depan. Apakah aku sanggup? Ayolah, ini hanya 10 hari. Banyak hal bisa dikerjakan selama sendirian di rumah.
1) Menulis artikel
Kalau biasanya anak di rumah aku tidak bisa menulis artikel, kecuali dia sudah tidur. Jangankan mengetik, begitu tahu laptop menyala anakku akan langsung mengambil alih. Dipencetnya tuts di papan ketik laptop, seolah dia sudah mahir mengoperasikannya.
Saat anak tidak di rumah, aku bisa mengetik sesukanya, sebanyak apa pun artikel yang aku mau. Inspirasi pun bertebaran di dalam kepala, termasuk yang ditangkap pancaindera. Aku menuliskan kisah pulang kampung bersama anak kami. Sudah ada 3 seri (di sini 1, 2, 3).
2) Menata ulang barang-barang di rumah