Lihat ke Halaman Asli

Kraiswan

TERVERIFIKASI

Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

Kukejar Nikahan Adik, Pekerjaan Menangkapku

Diperbarui: 11 Juli 2023   10:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersiap perjalanan pulang ke Jawa | dokumentasi pribadi

Meski bukan pertama naik pesawat, aku mengalami serangkaian kekonyolan di bandara.

***

Aku, istri dan anak bayi kami pulang kampung ke Medan untuk menghadiri pernikahan adik ipar tanggal 7/7/2023. Keberangkatan ini sudah dimulai dengan drama. Kami sudah pesan tiket jauh hari supaya dapat harga murah.

Tapi aku lupa, meski murid sudah liburan guru-staf ada rapat kerja. Sudah begitu, yayasan mengagendakan piknik ke Bromo. Wajib diikuti semua guru dan staf. Sayang, infonya terbilang mepet. Empat hari setelahnya juga akan diadakan raker.

Di sisi lain, dalam pernikahan adat Batak ada prosesi yang disebut martupol (membayar sinamot). Bisa juga disebut tunangan. Biasanya dilakukan seminggu sebelum pernikahan.

Ini yang jadi permasalahan. Otomatis aku harus izin dua minggu, dan dengan berat hati absen beberapa agenda yayasan. Mau bagaimana lagi?

Setelah berkomunikasi dengan kepala sekolah dan wakasek, aku pun berangkat. Tiket, perbekalan kami dan bayi sudah diatur istriku, sang manager rumah tangga.

Rute kami adalah Salatiga-Jakarta naik bis. Transit satu hari di tempat tulang (paman) buat silaturahmi dan istirahat. Supaya bayi kami tidak syok perjalanan panjang. Kami memilih pesawat dari Jakarta supaya harganya lebih murah. Transit ini selain untuk istirahat juga menolong supaya tidak buru-buru. Meski harus menyesuaikan suhu di Tangerang yang panas minta ampun.

Pengalaman pulang kampung ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, saat kami pacaran dan menikah. Kali ini bersama si bayi, turun dari pesawat harus naik angkutan umum dari bandara ke Siantar. Barang bawaannya banyak, termasuk oleh-oleh. Waktunya lama, masih mampir di tempat makan. Baru dari Siantar akan naik angkot menuju kampung istri. (Belakangan kami dijemput adik ipar.)

Meski dengan semua kesulitan itu, nikahan adikku tetap kukejar ke Medan. Syukurnya, secara keseluruhan acara martupol dan pesta pernikahan berjalan lancar. Kami turut merasakan kebahagiaan adik kami.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline