Lihat ke Halaman Asli

Kris Wantoro Sumbayak

TERVERIFIKASI

Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

Nabung Bareng Pacar? Boleh, Asalkan...

Diperbarui: 9 Juni 2023   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi membuat tabungan bersama pacar. Sumber: Shutterstock/zhanghaoran via kompas.com

Tidak salah jika dulu guru di sekolah dan orang tua menasihati agar kita rajin menabung. Bermanfaat di masa depan. Bisa untuk membeli barang kebutuhan yang biayanya besar, untuk keadaan darurat (misalnya sakit atau terjadi bencana). Dan tidak ketinggalan, untuk menikah.

Adakah dari Anda yang sudah menikah membiayai sendiri pernikahannya? Harganya? Muahaaalll. Tapi rasanya? Puas dan bangga. Hal ini takkan dirasakan bagi yang pernikahannya ditanggung penuh orang tua.

Pernikahan menjadi salah satu budaya penting dalam kehidupan manusia. Maka, diperlukan biaya yang tidak sedikit. Ada yang berani berhutang demi 'memuaskan mulut' para tamu. Harapannya, amplop dari para tamu bisa mengganti modalnya.

Namun tak jarang, ada keluarga yang sudah mengeluarkan biaya puluhan hingga ratusan juta rupiah, saat menghitung amplop ternyata tidak balik modal. Alhasil, menanggung hutang. 

Bagi pasangan milenial, biasanya sudah lebih mandiri dalam mempersiapkan pernikahan. Salah satunya yakni kiat menabung bareng pacar. Mungkin niatnya baik, daripada ditabung sendiri lama-lama bisa habis. Kalau ditabung berdua akan terkumpul. Ini akan menjadi berkat.

Namun, menabung bareng pacar juga harus diwaspadai. Jika keliru, justru mudarat yang didapat. Sudah tidak jadi menikah, tabungan berupa uang atau barang juga bingung cara membanginya. Lebih repot jika salah satu atau keduanya tidak rajin mencatat.

Ilustrasi menabung bareng pacar | foto: yukepo.com via kaskus.co.id

Aku dan istri mengenal beberapa pasangan berpacaran yang menabung bersama dalam bentuk barang. Ada yang dalam bentuk sepeda motor, kulkas, showcase sampai rumah. Mungkin pikirnya, barang ini nanti akan jadi inventaris setelah menikah.

Namun dengan perencanaan yang kurang sistematis, atau komunikasi yang tidak baik mereka akhirnya putus. Nah loh... Lalu bagaimana dengan barang yang ditabung berdua? Setahuku, tidak sampai terjadi sengketa. Tapi salah satunya merelakan barang tersebut untuk mantan pacarnya.

Rugi dong. Misal barang dalam bentuk emas, bisa saja dijual lalu uangnya dibagi dua. Kalau cicilan rumah? Dibayar sendiri berat, mau dijual belum lunas. Tapi mau bagaimana lagi?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline