Lihat ke Halaman Asli

Kris Wantoro Sumbayak

TERVERIFIKASI

Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

Guru Swasta, Mutasi Dokumen, dan Dana Cadangan

Diperbarui: 10 Februari 2022   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi rupiah (THINKSTOCKS/FITRIYANTOANDI)

Ini adalah pengalaman pertamaku mengurus pajak lima tahunan sepeda motor. Berbeda dengan pajak tahunan yang bisa diurus di Samsat Online Salatiga (domisili saat ini), untuk mengurus pajak lima tahunan harus di Samsat pusat penerbitan BPKB, daerah Kabupaten Semarang.

Waktu membeli motor ini, aku memakai KTP sendiri. Tidak seperti beberapa orang pragmatis, nembak BPKB dengan meminjam KTP warga di daerah kota. 

Menjadi rahasia umum, pengurusan segala administrasi di kota jauh lebih mudah dan cepat dibanding daerah kabupaten. 

Maklum, Kota Salatiga yang mungil jumlah penduduknya tidak seberapa dari kabupaten. Tapi, hari gini revolusi pelayanan publik harus dilakukan toh?

Sepak terjang guru swasta

Banyak orang---entah temanku, atau teman bapakku---yang bertanya, "Sudah diangkat, Mas?" 

Diangkat ke mana nih, ke atas meja? Pemahaman orang tua kalau jadi guru targetnya diangkat CPNS. Membanggakan dan menjanjikan, katanya. 

Aku guru swasta, om, tante, prens! Jadi diangkatnya ya jadi pegawai tetap. Itu pun harus bersyukur.

Aku menjadi tulang punggung keluarga. Istri fokus mengurus anak, perihal rumah tangga sambil mengerjakan usaha rumahan---sesuai kesepakatan kami waktu pacaran. 

Dengan upah minimum, kami harus memutar otak setiap hari supaya belanga terus mengepul. Belum untuk iuran rutin maupun kegiatan sosial yang mendadak, menjenguk orang sakit, atau lelayu misalnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline