Lihat ke Halaman Asli

Kris Wantoro Sumbayak

TERVERIFIKASI

Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

Lahan Sempit tapi Mau Mini Taman Gratis? Simak Tips Ini!

Diperbarui: 8 Juni 2021   07:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mini taman ala kami | foto: KRAISWAN

Anda hobi bertanam? Semua kita tahu, hobi itu mahal, apalagi soal tanaman. Butuh lahan, media tanam, pupuk, bahkan tanaman tertentu yang bibitnya mahal. Masih ingat kan, janda bolong, hanya beberapa helai daun yang berlubang dibanderol hingga ratusan juta rupiah.

Aku suka bertanam, khususnya tanaman buah. Kutanam di lahan bapak di kampung. Kini aku tinggal di kompleks perumahan, pinggiran kota. Biaya hidup lebih mahal, pendapatan ngepas, lahan terbatas pula. Mana bisa melanjutkan hobi bertanam?

Biar begitu, aku masih bisa mengusahakan mini taman di depan rumah. Kok bisa? Tidak betulan taman, melainkan kawanan beberapa jenis tanaman yang menjadikan halaman lebih hijau, menyegarkan mata.

Lalu, mana mungkin punya taman mini di lahan yang sempit, dompet juga menjerit? Tenang, semua ada solusinya. Beberapa komponen bahkan tidak perlu biaya alias gratis. Simak beberapa tips ini.

1# Plastik bekas kemasan sebagai pot

Cara menyiasati sempitnya lahan padahal ingin menanam adalah menggunakan wadah. Harus beli pot, atau polibek. Adakah yang gratis? Ada. Bisa dipakai plastik bekas kemasan sebagai pot. 

Kemasan minyak goreng, beras atau makanan ringan yang ukurannya besar dan bahannya tebal. Selain hemat bisa mengurangi sampah plastik. Memakai kembali.

Istriku memungut banyak bekas kemasan alumunium foil dari kantor eks-tempat kerjanya. Daripada dibuang, doi sudah jauh hari berpikir memanfaatkannya buat menanam. Dasar naturalis.

Bekas kemasan bisa dimanfaatkan sebagai pot | foto: KRAISWAN

Buka mulut kemasan, lalu berikan lubang di beberapa sisi agar saat disiram airnya merembes. Makin banyak bekas kemasan dipakai, makin unik. Keren gitu, potnya berwarna-warni. Padahal...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline