Lihat ke Halaman Asli

Kris Wantoro Sumbayak

TERVERIFIKASI

Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

"Musim" Marah Ala Pemimpin Indonesia

Diperbarui: 4 Juli 2020   08:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prabowo menggebrak meja podium, Foto: Tagar.id/Ridwan Anshori

Saya pernah marah pada rekan mahasiswa dalam suatu kegiatan kampus, cuma gegara dia belanja tidak sesuai anggaran. Padahal saya hanya selaku bendahara, hehe.

Namanya manusia, wajar kalau marah. Entah karena ekspektasi tidak sesuai realita. Atau, usaha untuk meraih sesuatu terlalu rendah.

Marah, bagi sebagian orang menjadi ajang membangun wibawa. Untuk sebagian lainnya representasi monster dalam diri. Lalu sebagian kecil, menjadi cara melindungi diri. Menyembunyikan borok. Tapi ada, yang marah luar biasa karena bawahannya "tidak becus".

Akhir-akhir ini di negara kita sedang "musim" marah. Suasana krisis akibat pandemi Corona jadi akarnya. Sudah begitu dibenturkan dengan kinerja biasa-biasa saja.

Raja berkenan kepada hamba yang berakal budi, tetapi kemarahannya menimpa orang yang membuat malu

Baca juga: Jangankan Presiden, Semut pun Menggigit Kalau Diinjak

Prabowo menggebrak meja podium saat kampanye di Sleman, Jogja (April 2019). Fans-nya bersorak histeris mengikuti frasa "antek-antek asing". (cnnindonesia.com) Prabowo marah lagi dalam debat keempat capres-cawapres. Dia berujar pertahanan negara kita lemah, malah ditertawakan penonton. Beliau menyalahkan siapa juga dianya tidak tahu. (tirto.id) Ya ampun.

Pak Prabowo juga pernah marah saat Ratna Sarumpaet dipukuli hingga babak belur. Menurutnya, perlakuan pada Ratna adalah tindakan di luar kepatutan, pelanggaran HAM, dan ancaman terhadap demokrasi. Prabowo demikian getol membela tim suksesnya menuju capres 2019 itu. (alinea.id) Tapi (pemukulan itu) boong...

Sebagai bagian dari emosi universal, ada sepuluh jenis marah. Assertive anger, tipe marah paling kalem. Menghindari konfrontasi dan menahan mengeluarkan kata-kata kasar. Behavioural anger, melibatkan ekspresi fisik dan cenderung agresif. Menyerang orang dan merusak barang di sekitar. Chronic anger, timbul karena benci dengan orang lain atau frustasi pada keadaan.

Judgmental anger, muncul karena melihat atau menerima ketidakadilan. Overwhelmed anger, marah karena memikul terlalu banyak tanggung jawab atau tidak mampu melawan stres. Passive aggresive anger, orang tipe ini sinis atau menyalahkan keadaan. Membuat ambigu, membingungkan orang lain. Retaliatory anger, didasari rasa balas dendam. Melakukan intimidasi yang menyulut tensi tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline