Lihat ke Halaman Asli

Wans Sabang

anak hilang

Puisi | Dua Angsa dan Si Pengayuh Gondola

Diperbarui: 25 Februari 2019   12:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

DUA ANGSA DAN SI PENGAYUH GONDOLA

: Johan Sebastian Bach (1685 -- 1750)

Dari atas gondola kulihat teka-teki puisi,

dua angsa yang saling melempar pandang,

berenang bersama dalam satu haluan.

Tersenyum, kusimpan makna yang tersembunyi hari ini.

Di sisa hujan Oktober, pelukan terakhir mengungkap takdir.

Gerak lamban nan anggun, kulhat cinta di mata kedua angsa.

Rasa sayang yang segar dan indah. Ini bukan metafora.

Kulihat juga bayang duda menerpa wajah. Dalamnya luka yang telah memaku wajah kaku sang pengayuh.

Tak ada lagi yang dia buru, katanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline