Lihat ke Halaman Asli

Wans Sabang

anak hilang

Makrifat Mu

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Detak jantung ku memuji Mu,
ahad, ahad, ahad.
Bunyi desir aliran darah ku mengalir ke jantung Mu.
Helaan nafasku memanggil asama Mu,
adakah kuasa diatas segala kuasa Mu?.
Engkau lah Allah yang ahad, tiada sekutu bagi Mu dan tiada satu pun serupa dengan Mu.

Globe cahaya kasih Mu,
mengangkat ku ke atas derajat maghfiroh Mu.
mengusik ketenangan alam berdzikir,
diantara tasbih,tahmid,takbir dan tahlil ribuan malaikat.
Cahaya Mu meneduhi lautan cahaya bintang-bintang.
Mengapa aku?. Apalah aku ini,Tuhan?.
Butiran debu terkecil di lalu lintas alam semesta...

Air mata ku menyamudera,
menyingkap tirai makrifat Mu.

Aku ruku' dan sujud bersama jutaan kilau cahaya yang terus menerus memuji kasih Mu,
Lantas apa arti puja puji setitik debu ku?.
Kalau Kau adalah sang pemilik segala puja dan puji.

Makrifat Mu, WS,O31212




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline