Lihat ke Halaman Asli

Wans Sabang

anak hilang

Demi Waktu

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wal ashri ... (1)

demi detik-detik yang terus mengalir tak kembali.

Wal ashri ...

demi detak-detak jantung yang terus menerus berpacu.

Adakah kita yang bisa melumpuhkan waktu?.

Seolah t'lah kita bunuh padahal ia tak berjantung tak berdetak.

Adakah kita yang bisa mengakali waktu?.

Seolah t'lah kita permainkan padahal kita lah budaknya.

Detik demi detik hanyalah bagaimana cara kita men-dimensikan waktu.

Tahun abad purba semesta ada dan tiada hanyalah bagaimana cara kita me-mikro makro kosmos kan waktu.

Dan demi waktu ... pada hakekatnya kita terus menerus merugi, di cengkeram waktu di lumat waktu di telan waktu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline