Lihat ke Halaman Asli

Wans Sabang

anak hilang

Perlukah Seorang (calon) Pejabat Ikut Kursus Akting?

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"dengan mengambil kelas akting tentunya akan ada tambahan-tambahan yang bisa seorang (calon) pejabat dapatkan, termasuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya, mengetahui cara 'menjual dirinya dalam rangka pencitraan diri, 'menempatkan dirinya sebagai seorang (calon) pejabat di lingkungan komunitasnya, dan masih banyak manfaat-manfaat lain yang nantinya akan diperlukan untuk menghadapi situasi-situasi yang menuntut seorang (calon) pejabat untuk bisa berakting di depan publik... "

Untuk menjadi seorang aktor yang handal pastilah diperlukan modal, seorang Petani modalnya adalah cangkul, Pelukis modalnya adalah cat, kuas dan kanvas.

Modal seorang (calon) pejabat adalah seluruh perangkat yang ada pada tubuhnya yaitu pikiran, perasaan, vokal (suara) dan penampilannya. Modal inilah yang harus di  up grade.

Didalam kelas akting, salah satunya akan diajarkan tentang : Observasi. Bagaimana seorang (calon) pejabat bisa memerankan tokoh partai politik yang perduli dengan rakyat kecil, Jika si (calon) pejabat bukan berasal dari rakyat kecil yang hidupnya selalu susah dan 'nelangsa.

Observasi bisa dilakukan secara langsung dengan objek yang akan diamati maupun secara tidak langsung misalnya dengan membaca, menonton televisi atau menonton berita tentang objek yang akan dipelajari.

Observasi bisa dilakukan dari lingkungan terdekat, misalnya : mengamati tukang sayur, Pengemis, tukang tambal ban, pedagang kaki lima, buruh, petani atau nelayan.

Sering-sering tegur dan sapalah mereka, tanyalah berapa penghasilan mereka perharinya?, anaknya berapa?, bagaimana cara mereka bisa menghidupi keluarganya dengan penghasilannya yang pas-pasan.

Semakin banyak karakter manusia yang diamati akan semakin mudah seorang (calon) pejabat memerankan karakter tersebut. Sehingga seorang (calon) pejabat akan lebih pandai untuk berpura-pura bingung, berpura-pura bodoh, memamerkan mimik sedihnya, menangis, tertawa anggun, berpura-pura berwibawa, al hasil adalah seoarang (calon) pejabat tersebut bisa menjaga imagenya dan proses pencitraan dirinya akan berlangsung mulus.

Ketika publik (masyarakat yang melihatnya) 'larut dan terpengaruh dalam aktingnya seorang (calon) pejabat maka penghayatan seorang (calon) pejabat tersebut telah sempurna dan tidak sia-sia ia menyisihkan waktu, tenaga, pikiran dan uangnya untuk kursus akting.

Berdasarkan Observasi dan Penghayatan yang sempurna dari seorang (calon) pejabat setelah mengikuti kelas akting maka tipis sekali perbedaannya antara pejabat dengan aktor. Masyarakat yang sebagian besar lugu dan sederhana  cara berfikirnya pasti akan sulit membedakan ketika si (calon) pejabat tersebut sedang bohong atau pura-pura atau memang ia jujur.

Bagi seorang (calon) pejabat yang berlatar belakang dunia akting atau model, terdapat sinkronisasi antara intonasi dan artikulasi cara bicaranya dengan gerak tubuhnya sehingga aktingnya terlihat begitu sempurna ketika ia harus berperan membohongi publik. Dan publik yang bisa dengan mudah dibohongi akan terlihat nampak bodoh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline