Lihat ke Halaman Asli

Model Kesehatan Baru Berbasis Stem Cell Muncul!

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1412775101243868654

Saat ini bidang penelitian STEM CELL terus berkembang hingga makin sulit untuk diikuti, makin jelas pulalah bukti-bukti yang menyatakan bahwa Stem Cell sumsum tulang merupakan sistem penyembuhan tubuh alami. Ketika organ atau jaringan tubuh mengalami masalah, jaringan ini kemudian akan melepaskan apa yang disebut dengan Cytokines, molekul-molekul yang memikat sel-sel yang seterusnya akan memikat Stem Cell dan membuat mereka bermigrasi ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Saat mereka mencapai jaringan yang dimaksud, mereka secara perlahan berubah menjadi sel-sel jaringan tersebut. Fenomena inilah yang merupakan konsep dasar dari sistem regenerasi tubuh sehari-hari dan juga suatu cara pandang baru dalam perspektif kesehatan dan formasi penyakit.

Pada proses ini, jumlah dari Stem Cell yang bersirkulasi di peredaran darah terbukti sebagai parameter yang paling penting, semakin banyak jumlah Stem Cell yang bersirkulasi berarti bahwa semakin banyak pula jumlah Stem Cell yang tersedia untuk bermigrasi ke berbagai jaringan dan organ tubuh.

Akan tetapi, agar hal ini memiliki arti dari sisi medis, banyak peneliti yang berargumen bahwa haruslah terdapat hubungan antara defisiensi Stem Cell di dalam tubuh dengan penyakit yang diderita tubuh tersebut, atau dengan kata lain, orang yang memiliki kadar Stem Cell yang bersirkulasi di tubuh lebih rendah seharusnya memiliki kemampuan regenerasi dan perbaikan jaringan tubuh lebih rendah pula, yang artinya memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit yang disebabkan oleh kurangnya sel-sel tubuh.

Hal inilah yang justru dianggap sebagai terobosan dalam penelitian yang dipublikasikan dalam beberapa tahun terakhir, jumlah Stem Cell yang bersirkulasi di tubuh dapat dihubungkan dengan perkembangan dari penyakit Jantung, Arthritis, Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD), Diabetes, Gagal Ginjal, Distropi Otot (Muscular Dystrophy) bahkan Migrain dan Gangguan Ereksi. Dengan kata lain, orang yang memiliki Stem Cell rendah lebih rentan untuk terkena penyakit-penyakit ini. Hasil studi juga menyebutkan bahwa sangat mungkin ditemukan hubungan antara Stem Cell dengan penyakit-penyakit lain di masa depan.

Dari data ini, ditemukan sebuah terobosan model kesehatan dan kebugaran tubuh yang berbasis pada Stem Cell. Sebelumnya, kita memandang pembentukan penyakit pada tubuh berdasarkan pada ketiadaan dari sel-sel tubuh tertentu dan proses penyembuhan umumnya lebih terorientasi kepada konsep tersebut. Sebagai contoh:

• Diabetes merupakan penyakit yang disebabkan kurangnya sel-sel pankreas yang memproduksi insulin, dimana pengobatannya dilakukan dengan mengkompensasi kekurangan tersebut melalui injeksi insulin.
• Parkinson merupakan kurangnya sel-sel yang memproduksi dopamin di otak dan pengobatannya dilakukan dengan mengonsumsi campuran L-dopa yang berfungsi meningkatkan dopamin pada otak.
• Gagal Ginjal adalah hilangnya fungsi ginjal dengan hemodialysis sebagai pengobatannya.

Beberapa penyakit juga memiliki pengobatan yang sifatnya ‘meringankan’, seperti kursi roda untuk seseorang yang memiliki masalah otot atau tulang belakang. Namun untuk hampir semua jenis penyakit yang disebabkan oleh hilangnya fungsi organ atau jaringan dikarenakan kurangnya sel-sel, pengobatannya dilakukan bukan dengan meregenerasi atau memperbaiki sel-sel yang hilang tersebut, namun dengan kompensasi atau meringankan gejalanya.

Ilmu medis Stem Cell mengatakan bahwa ada sisi lain dari konsep medis tradisional, kita tidak hanya mengalami proses hilangnya sel-sel tubuh secara alami, kita juga dapat memperbaiki dan meregenerasi sel-sel tersebut. Maka dari itu, pembentukan penyakit bukanlah merupakan hasil dari hilangnya sel-sel tubuh, namun diakibatkan dari ketidakseimbangan antara hilangnya sel-sel tubuh dan regenerasi dari sel-sel tersebut. Kita kehilangan sel-sel tubuh setiap hari, namun kita juga melakukan proses regenerasi sel dan memperbaiki jaringan tubuh secara alami setiap hari, yang kita butuhkan hanyalah regenerasi sel yang sama cepatnya dengan hilangnya sel tersebut.

Cukup umum diketahui bahwa setiap jaringan dan organ tubuh mengalami proses pembaharuan atau siklus turnover. Sebagai contoh, kita mendapatkan alur usus baru setiap lima hari atau lebih, hati baru setiap 3-4 tahun, paru-paru setiap empat tahun atau lebih, jantung setiap 15-20 tahun dan bahkan otak! Bahkan, walaupun menurut sains cukup sulit untuk mengukur secara akurat berapa lama waktu yang dibutuhkan setiap organ untuk meregenerasi diri sepenuhnya, informasi ini bukanlah hal utama yang penting untuk diketahui, namun fakta bahwa setiap jaringan dan organ tubuh kehilangan sel-selnya adalah proses normal dalam hidup manusia dan bahwa regenerasi dari jaringan dan organ ini selalu terjadi secara alami untuk menjaga fungsi organ sepanjang umur hidup setiap individu. Faktor dan proses pembaharuan alami ini, merupakan tanggung jawab dari Stem Cell sumsum tulang.

Kesimpulan: segala sesuatu yang dapat meningkatkan jumlah Stem Cell yang bersirkulasi dalam tubuh akan mendukung kemampuan tubuh untuk beregenerasi dan memperbaiki diri secara alami dan merubah keseimbangan tubuh ke arah regenerasi dan berpotensi untuk mengundur waktu atau menunda timbulnya masalah pada tubuh yang disebabkan oleh kurangnya sel-sel tertentu. (Informasi lain, kunjungi stemcellnutrisi.com)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline