Lihat ke Halaman Asli

wangi salsabila

international relations student

Keterkaitan Estetika dan Etika dalam Kehidupan Masyarakat Minangkabau

Diperbarui: 21 Desember 2021   02:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Estetika dan etika adalah dua unsur yang selalu terdapat dalam kehidupan, termasuk dalam bermasyarakat. Sebelum mengetahui keterkaitan antara kedua unsur ini, perlu kita pahami makna dari estetika dan etika itu sendiri. Estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang dapat merasakannya. Etika adalah pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik atau panduan manusia untuk bertingkah laku.

Dalam kehidupan, dua unsur ini saling berkaitan serta saling melengkapi. Setiap manusia pasti menyukai yang namanya keindahan. Oleh karena itu manusia berusaha untuk menciptakan keindahan tersebut terutama dalam berbudaya. Untuk menghasilkan estetika dalam berbudaya yang dapat diterima oleh masyarakat diperlukan adanya etika. Manusia yang memiliki etika akan menghasilkan budaya yang memiliki nilai-nilai etik di dalamnya yang dapat diterima oleh masyarakat.

Dalam masyarakat Minangkabau, keterkaitan kedua unsur ini dapat dilihat melalui kesenian, kuliner, dan perilaku masyarakat Minangkabau. Dari kesenian kita dapat melihat syair-syair Minangkabau dengan keindahan rangkaian katanya namun tidak melupakan tujuan dari syair yaitu untuk menanamkan moral bagi pembacanya. Kemudian tari-tarian yang setiap gerakannya memiliki makna dan disampaikan dalam bentuk gerakan yang indah.

Keterkaitan estetika dan etika juga dapat dilihat dari kuliner Minangkabau. Salah satunya yaitu melalui masakan rendang. Nilai estetika dapat kita lihat melalui tampilan saat rendang disajikan. Masyarakat Minangkabau juga percaya rendang memiliki 3 makna tentang sikap, yaitu kesabaran, kebijaksanaan, dan ketekunan yang ditunjukkan saat proses memasak rendang.

Dalam perilaku masyarakat juga terdapat unsur estetika dan etika. Keberadaan “Bundo kanduang” di Minangkabau dapat mencerminkan adanya estetika dan etika. Estetika dilihat tidak hanya dari fisik tetapi juga dalam perilaku. Bundo kanduang merupakan sebutan bagi peremuan Minangkabau yang sudah menikah dan dianggap memiliki kedudukan yang tinggi karena setiap kaum memerlukan seorang perempuan untuk memimpin seluruh perempuan beserta anak cucu yang ada dalam kaumnya. Keindahan dari bundo kanduang dapat kita lihat melalui sifat, perbuatan dan tindakannya dalam masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa estetika dan etika merupakan unsur yang akan selalu ada dalam kehidupan, dan dua hal ini akan selalu berkaitan. Dalam kehidupan masyarakat Minangkabau yang kental akan nilai budaya dan adat istiadat maka kedua unsur ini akan saling melengkapi, sehingga estetika yang dihasilkan dengan memperhatikan kode etik dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Minangkabau .




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline