Lihat ke Halaman Asli

Jangan Sampai Rasa Kebhinnekaan di Papua Pudar Akibat Piala Dunia

Diperbarui: 18 Juni 2015   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14040933271684610839

[caption id="attachment_331370" align="aligncenter" width="600" caption="Antara Piala Dunia & Kebhinnekaan"][/caption]

Sorong (30/6) – Fifa World Cup atau ajang pertandingan internasional dalam bidang olah raga sepak bola ini tentu sudah tidak asing lagi kita, berbagai negara di seluruh penjuru dunia turut pula memeriahkan perhelatan berkelas internasional ini.

Begitu pula yang yang dirasakan oleh warga Kabupaten Sorong Papua Barat, Mulai dari kaos sampai dengan bendera negara jagoan mereka hampir setiap malam menghiasi jalan-jalan protokoler di sana.

Memeriahkan acara piala dunia ini sebetulnya sah-sah saja akan tetapi jangan sampai mengganggu aktifitas orang lain, Seperti konvoi beriringan dengan jumlah kendaraan yang banyak. Kegiatan seperti ini sudah barang tentu sangat mengganggu sekali para pengguna jalan yang lain.

Contoh lain seperti yang dilakukan oleh para fans negara Belanda di Kab. Sorong yang td malam jagoannya menang telak atas negara Mexico dengan score 2-1 mereka malakukan konvoi kendaraan dengan sepeda motor yang menggunakan knalpot tanpa peredam suara dan mengeluarkan suara yang sangat bising sekali. Perilaku seperti ini sangat mengganggu saudara-saudara kita yang sedang menjalankan ibadah sholat tarawih dalam rangka memasuki bulanRamadhan di masjid-masjid yang terletak di pinggir jalan Kab. Sorong.

Kita sebagai warga negara yang baik hendaknya saling menjaga sikap tenggang rasa terhadap sesama umat beragama karena negara kita ini terdiri dari berbagai macam agama, suku, dan budaya. (AG)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline