Sebagai kota tujuan nomor satu di dunia, kota Paris di Perancis selalu dibanjiri oleh para wisatawan mancanegara yang gemar menghabiskan waktu dan uangnya di negara ini.
Selain terkenal sebagai kota teromantis di dunia, disini juga terdapat banyak hal unik lain yang bisa kita temukan. Fashion dan kebudayaan, kuliner, tempat-tempat bersejarah, icon-icon terkenal, bahkan pantai nya yang indah, serta lain lain yang membuatnya menjadi banyak diminati oleh para turis.
Dan semenjak kebanjiran turis itulah kota ini akhirnya juga menjadi pusat kedatangan banyak kaum pendatang yang mencari peruntungan. Walaupun pada kenyataannya, tidak semua pendatang mengalami nasib baik dan akhirnya berbuat apa saja demi bertahan hidup dan bahkan ada yang memang sengaja berniat jahat kesana sebagai penipu yang mencari para turis sebagai korbannya. Penipu ini pun datang dari berbagai etnik dan rata-rata kaum migran yang mencari uang dengan cara yang tak terpuji.
Sekadar untuk mengingatkan agar tidak mengalami kejadian tidak mengenakkan saat berlibur, berikut beberapa contoh aksi penipuan yang banyak terjadi tidak hanya di Paris namun mungkin saja bisa terjadi pula di daerah-daerah wisata lain mancanegara lain.
1. Copet
Aktivitas pencopetan tergolong sering terjadi karena aktivitas ini tentunya paling gampang dilakukan. Padatnya turis luar yang memenuhi suatu area wisata akan menjadi target karena tentunya sebagian besar dari mereka pasti membawa Euro dan barang-barang berharga dalam perjalanan mereka.
Para copet banyak membaur di daerah-daerah wisata seperti di Museum Louvre, Sacre Coeur, pusat belanja di Gallery La Fayatte dan tempat-tempat fasilitas umum lainnya seperti di stasiun kereta api.
Tips: Simpan dompet, HP dan barang berharga dalam tas yang menghadap kedepan atau letakkan dalam saku tersembunyi yang sulit terjangkau pencopet.
2. Penjaja Souvenir
Banyak juga penjual yang menjajakan barang - barang icon Paris di tempat-tempat wisata di kota Paris. Biasanya yang dijajakan berupa miniatur Eiffel, gantungan kunci dan magnet kulkas. Mereka akan menarik perhatian kita terlebih dahulu dengan menyebutkan angka murah dalam bahasa si turis.