Mengunjungi Kepulauan Derawan sungguh kesempatan yang luar biasa dan dinantikan. Kepulauan yang terletak di Propinsi Kalimantan Timur ini menjadi salah satu objek wisata bahari utama yang menjadi pilihan favorit turis asing setelah Raja Ampat. Berada di sebelah timur Tanjung Redeb, atau sisi barat laut Sulawesi dan terdiri dari banyak pulau nan indah.
Diantara pulau-pulau indah itu ada beberapa yang paling terkenal dan banyak di kunjungi diantaranya adalah pulau Derawan, pulau Sangalaki, pulau Kakaban dan pulau Maratua.
Keindahan kepulauan ini konon pamornya sudah ke manca Negara. Tidak heran, ketika kita tiba di Bandara Kalimarau, bandara ini terlihat sibuk dan padat oleh arus wisatawan.
Untuk rute perjalanan menuju ke kepulauan ini bisa di tempuh dengan dua rute utama yang lazim dipergunakan. Dari Balikpapan, Kalimantan Timur, perjalanan bisa dilanjutkan via pesawat menuju Tarakan atau Berau. Jika anda memilih via Balikpapan-Tarakan, maka setiba di kota Tarakan, perjalanan akan dilanjutkan melalui laut dengan menggunakan seatruck/ boat perahu mesin selama kurang lebih 3 jam. Namun, jika anda merasa lebih nyaman dengan perjalanan darat, jalur Balikpapan – Berau adalah opsi yang sebaiknya dipilih. Dari Berau, perjalanan darat selama 2,5 jam akan ditempuh untuk kemudian menyeberang ke kepulauan Derawan di dermaga Tanjung Batu selama hanya kurang lebih 20 menit saja.
Di kesempatan mengunjungi kepulauan ini, saya melakukannya bersama rombongan kantor saya di PT. Elnusa, Tbk dalam kegiatan Team Building for operation dengan total peserta yang berjumlah sebanyak 34 orang.
Keberadaan kami yang hiruk pikuk dengan keramaian anggota rombongan yang beragam polah, cukup menambah kepulauan yang bersuasana syahdu dan tenang menjadi sedikit semarak.
Perjalanan dimulai di pukul 14.25 di Balikpapan – Berau, tiba pada pukul 15.30 sore di bandara Kalimarau, Berau. Dilanjutkan perjalanan darat lalu menyeberang dengan dua buah seatruck charteran. Konvoi mobil selama kurang lebih 2,5 jam berlalu tak terasa karena dipenuhi gurauan-gurauan riang para anggota rombongan yang berjalan beriringan dengan menggunakan 9 unit mobil. Tidak adanya armada bus sebagai penunjang transportasi darat mungkin bisa dipertimbangkan bagi pemerintah Berau jika mereka ingin lebih meningkatkan dan lebih menyemarakkan pariwisata yang menjanjikan ini.
Tiba di pulau Derawan, boat langsung menambatkan tali pengait di dermaga resort terbaik di pulau Derawan. Hari telah menjelang malam namun setelah menata diri dengan bebersih dan meletakkan tas ransel, kami masih menyempatkan menghibur diri di waktu malam dengan acara malam kekerabatan yang dilakukan didalam resto Delawan yang terletak dalam wilayah resort.
Tak henti masing-masing peserta mengucapkan puji syukur karena telah diberikan kesempatan untuk melakukan perjalanan yang menjadi impian kebanyakan dari mereka. Gelisah menanti malam berganti pagi agar esok hari kami semua bisa segera menyusuri seluruh pulau-pulau yang telah hadir tepat di depan mata.
Di pagi buta di hari kedua, hampir semua anggota rombongan bangun pagi karena tak ingin kehilangan kesempatan berburu matahari terbit di ujung dermaga resort. Semburat matahari yang tersembul malu-malu diantara awan abu-abu kegelapan di pagi itu tidak mengurangi keindahannya diantara panorama laut yang sangat indah. Sesekali, terlihat beberapa ikan-ikan kecil berlompatan dan bayangannya nyata di beningnya air laut.