Lihat ke Halaman Asli

wan dino

Wan dino

Orang Muda Nisar, Desa Nanga Bere Memperkenalkan Potensi Alam kepada Instansi Pemerintah

Diperbarui: 6 Februari 2021   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Memanfaatkan sesuatu yang tersedia di alam adalah sebuah bentuk hubungan antara alam dan manusia maupun sebaliknya. Contoh kecilnya adalah masyarakat peduli dengan alam dan isinya, tentunya dengan kita menjaga/merawatnya alam akan memberikan manfaat atau keuntungan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada kita. Untuk menjaga alam, kita mengunakan cara dan metode masing-masing.

Dalam hal itu Labuan Bajo yang saat ini oleh pemerintah pusat dan daerah dengan visinya menjadikan destinasi wisata unggulan Nasional berbasis potensi lokal terus mengeksplorasi potensi-potensi alam, sosial dan budaya yang dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata. Untuk mengeksplorasi potensi itu, tentu butuh dukungan dari semua pihak. Sebagai masyarakat dalam hal ini pemuda Nisar, Desa Nanga Bere Kec Lembor selatan menyambut baik hal tersebut. 

Masyarakat dalam hal ini adalah agen promosi daerah. Karena pada prinsipnya adalah pemerintah daerah selalu membuka diri untuk menerima informasi-informasi dari masyarakat diberbagai daerah terkait keberadaan potensi-potensi yang dapat dikembangkan menjadi sebuah aset untuk daerah setempat.

Pada 4 Februari 2020, dengan beberapa teman, melakukan kunjungan dibeberapa instansi pemerintah. Tujuan utama kami melakukan kunjungan tersebut adalah memperkenalkan kampung halaman kami kepada mereka.

Kampung halaman kami yang di maksud adalah Nisar, Desa Nanga Bere Kec Lembor selatan. Sebuah Desa yang menurut kami punya potensi sumber daya alam yang potensial untuk dikembangkan. Melihat hal tersebut sebagai generasi tentunya punya rasa memiliki dan terketuk untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat.

Potensial untuk dikembangkan yang dimaksudkan adalah bagaimana kita memaksimalkan potensi alam baik darat maupun laut untuk kepentingan bersama. 

Alam Flores secara umum dan Nisar pada khususnya kaya akan kekayaan alam dalam hal sumber daya alam hayati. Memperkenalkan potensi yang sebelumnya pernah dilakukan "penelitian" oleh beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk menggali potensi yang ada untuk dikembangkan.

Potensi yang dimaksud adalah keberadaan beberapa burung endemik Flores (FAO/UNDP)  di Tanjung Kerita mese, Elang Flores (Kaka Tendeng), istana ular (Lembah Kompo Nepa) dan hewan purba komodo atau dalam bahasa lokal ORA (Burung Indonesia dan Komodo Survival Program pada tahun 2013) mendiami desa dalam wilayah administratif kecamatan Lembor Selatan tersebut. 

Sedangkan perairannya, masuk dalam Kawasan Konservasi Perairan Taman Nasional Laut Sawu yang salah satu tempatnya masuk dalam Zona Inti kawasan yaitu Tanjung Kerita Mese. Dalam kawasan KKP TNP Laut Sawu terdapat 532 Karang dan terdapat 11 spesies endemik dan sub endemik, 22 Mamalia Laut dan 6 jenis Penyu dan termasuk jenis Penyu Belimbing yang langka (KKP TNP Laut Sawu).

Ada beberapa atraksi yang dilakukan oleh masyarakat sebagai  penunjang keberlangsungan habitat tersebut yaitu konservasi penyu (629 Tukik berhasil di lepas liarkan dan 156 biji telur dalam proses penangkaran) dan budidaya tanaman mangrove di pesisir dan pinggiran sungai juga kegiatan monitoring sekitar kawasan.

Selain daripada itu, panorama alamnya juga menjanjikan untuk dinikmati seperti pantai, perbukitan dan beberapa tempat sejarah yang tentunya menambah nilai jual bagi para pengunjung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline