Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) mengumumkan pengunduran dirinya, Rabu (16/12) malam dengan mendadak. Dikatakan mendadak, sebab saat publik jauh-jauh hari meminta mundur, ia tidak merespons dan membiarkan segala peristiwa politik yang terjadi berlalu begitu saja. Merasa terdesak, Setnov mundur mendadak. Tapi, dia bilang ikhlas dalam mengundurkan diri...
Entahlah, apa ini yang disebut politisi "licin" itu. Di tengah sidang putusan etik Mahkamah Kehormatan Dewan(MKD) DPR terhadap dirinya sedang berlangsung, Setnov mengumumkan pengundurannya. Alasannya: melihat dan memantau situasi politik tanah air yang terjadi saat ini, maka mengundurkan diri adalah jalan yang terbaik.
Tak lupa, Setnov juga meminta maaf kepada rakyat dan bangsa Indonesia jika selama menjadi ketua DPR punya salah dan khilaf. Oh, iya, Setnov juga bilang semua yang dilakukannya untuk kemajuan bangsa dan rakyat Indonesia. Ckckck... Entah mengapa setiap politisi begitu mudah mengatasnamakan rakyat. Rakyat selalu jadi korban. Sudah begini, baru inget rakyat. Lha, sebelumnya kemana kau, Nov? Setnov.. Setnov...
Barangkali begitulah sifat atau gaya seorang politisi dalam berpolitik karena ini soal : P-O-L-I-T-I-K. Oke, dia mundur dan kegaduhan berkurang. Tapi, apakah persoalan politik yang biasa disebut 'papa minta saham' dan melibatkan dirinya itu selesai? Tuntas-setuntas-tuntasnya? Jawabannya, pasti tidak! Ya, cuma itu tadi. Tingkat kegaduhan aja yang makin turun.
Setiap politisi punya gaya main. Dan Setnov sudah memainkan langkahnya. Entah apa nama langkah Setnov ini sebagai seorang politisi. Licin, licik, picik, pragmatis, realistis, taktis, pokoknya macam-macamlah kita menyebutnya.
Yang jelas, permainan ini belum selesai, kawan... Permainan hanya sedikit mengendur setelah eskalasi politik kian menguat saat menunggu hasil sidang putusan kode etik MKD terhadap pimpinannya sendiri. Tentu saja, sekarang jadi mantan pimpinan. Drama sidang di MKD pun seakan berakhir begitu saja usai Setnov mundur.
Negeri ini memang panggung sandiwara. Siapa saja bebas memainkan aksi dan gayanya. Dagelan politik memang selalu menarik. Tapi, sayang, rakyat jadi bergidik karena POLITIK...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H