Lihat ke Halaman Asli

Panggilan dan Pengutusan

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Demikianlah tema khutbah di Gereja yang letaknya bersebelahan dengan Gedung Agung yang juga merupakan istana negara Yogyakarta. Gereja Marga Mulya(Jawa: Margo Mulyo) namanya. Gereja itu sudah menjadi bagian dari cagar budaya di Yogyakarta. Dan saya baru saja rampung mengikuti ibadah senja itu. Puji Tuhan, ibadah berjalan dengan khusyuk dan baik adanya. Walau sedikit telat, tapi saya tetep menikmati ibadah yang saat itu memperdengarkan nyanyian Mazmur. Ya, terasalah pada kedalaman hati yang gelap ini setitik cahaya yang menyinari relung-relung hati. [caption id="attachment_292757" align="aligncenter" width="300" caption="Alkitab sebagai Pelita bagi kakiku, Terang bagi jalanku(google images)"][/caption] Firman Tuhan sendiri termaktub dalam perikop Yesaya 6:1-8 yang berjudul Yesaya mendapat panggilan Allah. Sedang untuk Amanat Hidup Baru yang digariskan tertulis pada Roma 10:10-15. Nabi Yesaya yang mendapat panggilan dan menjadi utusan Tuhan. Semua itu hanya karena imannya yang begitu kuat dengan Tuhannya. Ia terus menjalaninya karena meyakini kebenaran iman yang diterimanya dari Tuhan. Pengkhotbah yang sempat berceriata tentang Romo Sandy dan Romo Mangun yang bisa dijadikan suri teladan dalam memnuhi panggilan dan menjadi utusan Tuhan. Maksudnya bahwa dalam pekerjaan apa saja dan dimana saja kita bisa menjadi saksi Tuhan. Romo Mangun dan Romo Sandy sudah membuktikan hal itu kepada kita. Pengkhotbah mengharapkan sesuai firman Tuhan agar jemaat tetep setia  dan menekuni studi, pekerjaan atau apa saja yang digelutinya . "Jika menjadi pekerja jadilah pekerja  Kristen.  Hal ini tentu saja bukanlah hal yang mudah", begitu pengkhotbah menerangkan kepada jemaat sekaliannya. Dan sebagai pedoman Firman Tuhan di pungkasannya, Pengkhotbah mengutip surat yang sangat menggugah dan ditulis oleh rasul Paulus kepada jemaaat di Kolose. Dalam Kolose 3:23 tertulis : Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. F27230FF-5C88-4824-8D19-6796E54021F4 1.03.01

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline