Lihat ke Halaman Asli

karnival malioboro

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Malioboro. Titik nol Yogyakarta. Sore itu tampak padat. Semua orang tampak tumpah ruah menikmati acara untuk menyambut kota Yogyakarta yang berulang tahun ke 254. Di sepanjang pinggiran trotoar semua sudah sibuk untuk mengambil posisinya masing-masing. Tua, muda, juga anak-anak semua hanya ingin menikmati dan melihat aksi menawan dan apik dari para penggiat dan penikmat kebudayaan. Persis pada sudut jalan Ahmad Yani aku duduk sendiri dan menikmati keadaan. Ya, suasana semacam ini memang selalu menginspirasi. Untuk segera mencatatinya dan berbagi bersama disini. Sungguh suatu perpaduan yang apik dan menarik. Bisa kita bayangkan Malioboro yang sekarang dikenal sebagai denyut nadi bisnis dan perdagangan kota Yogyakarta ternyata masih menyimpan kebudayaan di dalamnya. Yogyakarta memang selalu kukuh dalam mempertahankan budaya Jawa dengan nilai-nilai kearifan lokal yang tinggi. Yogyakarta memang berhati nyaman, begitu slogan kota ini. Dan selepas acara ini kembali semuanya melakukan tradisinya sendiri sendiri. Rutinitas sehari-hari. Dan di kejauhan sana senja hadir mewarnai sebagian masyarakat yang tak sempat menikmati suasana perkotaan macam ini. Dan semoga kebudayaan senantiasa dihayati pribadi-pribadi Indonesia masa kini... (gambar google)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline