Citra Niaga yang bernostalgia

Menyebut nama "SAMARINDA" bagi warga Kalimantan Timur adalah sebuah kota kebanggaan, penyangga baru Ibu Kota Nusantara. Dan menyebut "CITRA NIAGA" sama sengan mengartikan diksi yang nyaris sama dengan "ONE STOP SHOPPING". Sekali berjalan dapat semuanya. Tidak hanya kawasan wisata belanja tapi beragam kuliner, barang modern, hingga oleh-oleh khas Kalimantan Timur tersedia di CITRA NIAGA. Kawasan ini mulai dibangun pada tahun 1986 di lahan seluas 2,7 hektar. Konsepnya serupa bentuk sarang laba-laba, karena semua bagian tampak sebagai bagian depan. 

Di era tahun 90-an kompleks Citra Niaga merupakan pusat kegiatan masyarakat, khususnya perdagangan dan kuliner terbesar di Samarinda. Bahkan Citra Niaga  pernah meraih penghargaan internasional Aga Khan Award di tahun 1989. Penghargaan tersebut didapatkan Citra Niaga karena dapat memenuhi kepentingan ekonomi dan sosial, serta keindahan bangunannya. Pengelolaan Pasar Citra Niaga juga dinilai menjadi cerminan demokrasi karena melibatkan pedagang kaki lima, pengelola toko kelontong, pemerintah, pengusaha, dan koperasi.  Kawasan Citra Niaga yang ikonik juga merupakan kawasan paling strategis untuk dijadikan program Quickwin Smart City tahap pertama dalam program 25 kota menuju Smart City di Indonesia oleh Kementerian Kominfo.

Re-design "CITRA NIAGA" telah memberikan tampilan dan ruang yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada masa kini, dengan tetap mengangkat aspek kebudayaan masyarakat lokal Samarinda, tanpa kehilangan makna awal Citra Niaga.

Kenangan "CITRA NIAGA" menjadi salah satu kekuatan bagi masyarakat, dan Pemerintah Kota Samarinda untuk merevitalisasi, dan mendesain fasilitas di CITRA NIAGA, hingga mampu bangkit menjadi ikon baru, destinasi wisata yang kembali hidup sehat, dan mampu mendongkrak value "SAMARINDA" menjadi pusat epicentrum perekonomian baru yang prospektif. 

Jalan-jalan di kawasan CITRA NIAGA, telah di formulasikan ulang, yang ramah bagi pejalan kaki. Surga bagi pejalan kaki ini telah menjelma menjadi nostalgia baru bagi warga Kota Samarinda. Pamor yang dulu redup, telah kembali terang benderang. Trade mark yang sempat terlupakan, kini siap mengukirkan kenangan, yang jauh lebih indah. 

Photo by: Pringgo Bayu Afdani