"Puaskah kau memandangiku, wahai waktu?
Hanya kau saksi bisu ku
Kau yang tau betapa banyak namanya kusebut dalam doaku
Hanya kau yang tau berapa banyak airmata keluar dalam malam ku
Hanya kau satu-satunya ke absurd an yang kubenci
Andai, andai, andai..
Dulu aku benci kata ini
Karena kutau kau tidak bisa kuulangi"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H