Purwokerto - Dalam era digital yang terus berkembang pesat, industri penerbitan menghadapi tantangan besar untuk tetap relevan, kredibel, dan beretika. Arta Media, salah satu perusahaan penerbitan yang ada di Indonesia, kini menorehkan tonggak baru dengan komitmennya untuk mengedepankan etika penerbitan sebagai landasan masa depan literasi.
Direktur Utama Arta Media, Barid Hardiyanto menyampaikan mengenai inisiatif terbaru mereka yang bertujuan untuk menciptakan standar baru dalam dunia penerbitan. "Kami tidak hanya ingin menghasilkan konten berkualitas, tetapi juga memastikan bahwa setiap konten yang kami terbitkan memenuhi standar etika yang tinggi. Ini adalah tanggung jawab kami terhadap pembaca, penulis, dan masyarakat luas," ujar Barid dalam sebuah wawancara pada Rabu (22/01/2025).
Arta Media mengambil langkah signifikan dengan menerapkan sistem verifikasi fakta yang lebih ketat. Setiap karya, termasuk buku, artikel, dan laporan, kini harus melalui proses penyuntingan dan peninjauan mendalam oleh tim ahli yang berpengalaman di bidangnya. Upaya ini bertujuan untuk menjamin keakuratan informasi sekaligus mengurangi risiko penyebaran hoaks atau data yang tidak valid. "Kami memahami bahwa di era informasi seperti sekarang, tanggung jawab penerbit tidak hanya berhenti pada mencetak buku atau mempublikasikan artikel. Kami harus menjadi penjaga gerbang informasi yang kredibel," tambah Barid.
Selain itu menurut Barid, Arta Media juga menyoroti pentingnya kesejahteraan penulis. Mereka memperkenalkan kebijakan royalti yang lebih adil dan transparan. Tidak hanya itu, Arta Media juga menyediakan program pelatihan dan pendampingan bagi penulis pemula untuk membantu mereka menghasilkan karya yang berkualitas.
Arta Media juga mengambil langkah besar dalam keberlanjutan lingkungan. Perusahaan ini berkomitmen menggunakan kertas daur ulang dan tinta ramah lingkungan dalam proses produksinya. "Literasi tidak boleh merugikan alam. Dengan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan, kami berharap dapat menginspirasi penerbit lain untuk mengikuti jejak ini," ujar Barid.
Inisiatif Arta Media ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, komunitas literasi, dan pembaca. "Banyak yang menilai langkah ini sebagai sebuah terobosan penting dalam meningkatkan kualitas literasi di Indonesia, sekaligus memberikan contoh bagaimana industri penerbitan dapat berkembang tanpa mengorbankan nilai-nilai etika" pungkasnya.
Dengan visi besar dan langkah-langkah konkret yang telah diambil, Arta Media membuktikan bahwa inovasi dan integritas dapat berjalan beriringan. Masa depan literasi Indonesia tampaknya semakin cerah, dengan Arta Media sebagai salah satu pelopor utamanya (wa).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H