Lihat ke Halaman Asli

Fakta Otak Kita

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia memililki akal pikiran sebagai aktivitas fungsi otak yang terstruktur secara bervariasi dan mempengaruhi bakat seseorang.Otak adalah titik penting dari semua makhluk, pusat pengelolaan informasi, penghubung dan pemikiran, emosi, juga aksi. Selain sebagai bagian paling utama dan penting dalam tubuh kita. Otak ternyata masih paling sedikit dimengerti daripada bagian tubuh lainnya, masih menyimpan berbagai misteri yang ada dan masih tetap tidak terpecahkan sampai saat ini.Otak manusia dapat berfungsi sebagai pertahanan dengan usaha yang disebut belajar melalui perantara otak yang dimilikinya. Ada berbagai fakta mengenai otak yang sudah dibuka, tetapi tidak banyak dikenal oleh masyarakat luar, diantaranya : Otak mengkonsumsi sebagaian besar energi tubuh, otak sudah tumbuh sempurna di usia 7 tahun, otak tidak meraskana sakit, lebih dari 10% otak digunakan untuk beraktivitas, sel otak beregenerasi dan setiap otak manusia akan mengalami perkembangan secara unik.

Menurut teori otak triune, otak manusia sebenarnya terdiri dari tiga bagian otak yaitu otak reptil, otak mamalia, dan otak neo kortex. Otak reptil bermula dari batang otak yang terletak di dasar otak dan terhubung dengan tulang belakang. Otak ini berfungsi sebagai pusat kendali, sistem syaraf otonomi, dan untuk mengatur fungsi utama tubuh serta berfungsi mengatur reaksi seseorang terhadap bahaya atau ancaman. Ketika otak reptil ini aktif,orang tidak akan bisa berpikir, yang bekerja adalah insting atau nalurinya. Otak reptil aktif bila seseorang kurang tidur, terancam, takut, stres, atau pada saat kondisi tubuh dan pikiran yang lelah. Bagian kedua merupakan otak mamalia, peran otak ini adalah mengatur kebutuhan akan keluarga, strata sosial dan rasa memiliki. Otak mamalia juga memberikan arti pada saat kita emosi atau saat ada kejadian tertentu serta berperan dalam mengendalikan sistem kekebalan tubuh, hormon dan memori jangka panjang. Otak neo cortex merupakan 80% dari total otak manusia dan di sebut juga otak berpikir. Otak neo cortex mempunyai perang yang paling tinggi dalam mengembangkan kemampuan berbahasa, berpikir abstrak dan dapat memecahkan masalah.

Struktur otak manusia yang diwarnai dengan variasi yang berkaitan dengan bakat seseorang. Bakat tersebut telah dibawa seseorang sejak lahir disamping masih dapat dipengaruhi oleh lingkungan yang biasa disebut dengan bakat buatan. Pemahaman terhadap keberbakatan merujuk pada kemapuan intelektual tinggi serta kreativitas yang merupakan ekspresi tertinggi keberbakatan. Di sisi lain, keberbakatan juga ditentukan oleh kebutuhan dan kecenderungan kebudayaan dimana manusia berbakat itu bernapas. Potensi alami hingga berbuah bakat berhubungan dengan kecerdasan intelektual siswa. Jadi, IQ boleh dikatakan sebagai modal awal sebuah bakat. Namun, tak selamanya siswa berbakat memiliki IQ di atas rata-rata, karena terdapat faktor emosi yang ikut berperan untuk mengembangkan bakat yang dia miliki. Untuk mengetahui keberbakatan para siswa, guru perlu menilik indikator keberbakatan. Terdapat tiga kelompok indicator keberbakatan yakni kemampuan umum yang tergolong di atas rata-rata, kreativitas yang tinggi, dan komitmen terhadap tugas yang sangat kuat. Keberbakatan memang sebuah pembawaan. Namun, hanya sedikit dari mereka yang mampu memberdayakan bakat tersebut secara optimal. Hal tersebut dikarenakan otak mereka kurang siap untuk dikembangkan dan diaktualisasi guna mencapai tingkat perkembangan potensi tetinggi sehingga hanya mampu memakai 5 % dari kemampuan yang mereka miliki. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa bakat telah mengalami kelangkaan. Kelangkaan ini seharusnya menjadi sorotan utama bagi dunia pendidikan agar dapat menyediakan layanan-layanan khusus untuk mengembangkan keterbakatan sehingga akan muncul tunas-tunas bangsa yang penuh dengan segudang bakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline