Lihat ke Halaman Asli

Desa Wisata Lamajang dengan Kesenian Trdisionalnya

Diperbarui: 24 Agustus 2022   19:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Desa wisata Lamajang yaitu salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, dimana di dea lamajang sendiri memiliki kearifan lokal yang patut di pelihara dan di jaga, desa lamajang menjadi desa wisata sejak 15 tahun yang lalu, di desa lamajang terdapat peninggalan yang begitu sangat bersejarah sekali seperti salah satunya yaitu yang sekarang masih ada adalah rumah adat cikondang, bukit batu Eon, dan masih terdapat peninggalan lainya juga seperti Tunduk alat untuk menghitung tanggal, seni tradisionalnya pun seperti tarawangsa, beluk, dan pencak silat masih di lestarikan hingga saat ini.

Nampak asing bukan ? ketika menyinggung sedikit tentang seni tradisional seperti tarawangsa dan beluk. "Di desa lamajang ini khusus nya kampung adat cikondang, selain tetap berpegang teguh pada adat, kami pun melestarikan peninggalan peninggalan para sesepuh terdahulu, seperti seni buhun atau kesenian tradisional sendiri masih kami lestarikan, kaena kini keberadaanya hampir tiada yaitu tarawangsa dan beluk" ujar Pak Ayi Kanda sebagai tokoh masyarakat yang bertekad tinggi untuk menjaga dan melestarikan seni buhun tersebut.

Seni tarawangsa merupakan kesenian rakyat yang mana memiliki esnsi terseniri didalamnya tarawangsa ini berasal dari daerah Rancakalong Sumedang seni tarawangsa inipun bisa di sajikan selain dari ritual kesenian contohnya ketika pelaksanaan hajat bumi di desa lamajang saja tarawangsa ini pun bisa di sajikan menjadi sebuah hiburan karena alunan musik nya yang begitu merdu ketika mendengarnya membuat seni ini unik dari mulai nama hingga bentuk.

Selain tarawangsa ada juga seni beluk yang kini keberadaanya hampir punah, keunikan dari beluk sendiri berupa alunan suara yang dialunkan oleh beberapa orang dan menyesuaikan dengan aturan pupuh imana untuk pupuh sendiri yang digunakanya antara lain kinanti, asmarandana, dandang gula,sinom, pangkur dan tidak di iringi alat musik apapun hanya alunan suara saja. Beluk yang kami temukan di desa lamajang disajikan pada acara 40 hari anak setelah lahiran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline