Lihat ke Halaman Asli

PTSD: Rentan Terjadi pada Korban Kekerasan Seksual

Diperbarui: 13 Agustus 2023   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Selama ini kekerasan seksual menjadi salah satu hal yang cukup krusial. Hal ini didukung dengan terdapatnya laporan pengaduan kasus kekerasan terhadap perempuan sebanyak 17 kasus per hari kepada komnas perempuan. Tentu saja bukan perkara yang remeh, apalagi jika dilihat dari efek yang dialami oleh korban kekerasan seksual. Salah satu efek yang dialami korban kekerasan seksual yaitu PTSD (post-traumatic stress disorder)  merupakan gangguan mental pada seseorang yang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang bersifat traumatis atau sangat tidak menyenangkan.

Berikut merupakan rangkuman informasi, yang bisa kita gunakan agar lebih aware terhadap PTSD yang rentan terjadi pada kasus kekerasan seksual. 

1. Penyebab PTSD

Apakah kamu sewaktu kecil pernah mengalami kejadian memalukan atau bahkan menakutkan hingga beranjak dewasa? jika iya, maka kemungkinan trauma masa lalu masih menghantuimu.

Trauma yang kerap dirasakan oleh korban kekerasan seksual membuatnya merasa takut, marah, sedih, cemas, dan merasa bersalah.  Selain korban kekerasan seksual, berikut merupakan beberapa peristiwa yang dapat menyebabkan PTSD yaitu:

  • Bencana alam
  • Perang
  • Kecelakaan
  • Perundungan
  • Kekerasan fisik

2. Gejala PTSD

Adapun beberapa gejala yang menunjukkan seseorang mengalami PTSD:

  • Ingatan pada peristiwa traumatis

Penderita PTSD sering teringat pada kejadian yang membuatnya trauma. Ingatan tersebut sering hadir dalam mimpi sehingga membuat penderita tertekan secara emosional.

  • Pemikiran dan perasaan negatif

Penderita PTSD cenderung menyalahkan dirinya atau orang lain. Selain itu, mereka juga lebih suka menyendiri dan sulit menjalin interaksi dengan orang lain.

  • Perubahan perilaku dan emosi

Penderita PTSD cenderung mudah marah atau takut meskipun tidak dipicu oleh ingatan pada peristiwa traumatis. Perubahan perilakunya juga dapat membahayakan dirinya sendiri atau orang lain. Selain itu, penderita PTSD juga sulit tidur dan berkonsentrasi.

3. Pencegahan PTSD

Salah satu hal yang perlu diketahui adalah bahwa PTSD tidak dapat dicegah, akan tetapi terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasinya jika kamu sendiri atau orang terdekatmu yang mengalami. Pertama yaitu beranikan untuk menceritakan peristiwa traumatis yang kamu alami kepada keluarga dan orang terdekat yang kamu percaya. Selain itu, jika orang terdekatmu yang mengalaminya, kamu dapat membantunya dengan memberikan empati kepadanya dan bersedia menjadi tempat atau sebagai pendengar yang baik untuk berbagi cerita. Selebihnya dapat melakukan konsultasi dengan ahli agar mendapatkan solusi yang baik.

Demikian merupakan beberapa hal yang dapat menjadi pengetahuan untuk kita semua agar aware kepada korban kekerasan seksual, Salah satunya dengan tidak memberikan label dan stigma yang buruk. Sehingga dapat mendukung dan melindungi para korban agar berani untuk melaporkan kekerasan seksual yang dialaminya. Selain itu, tentunya juga dapat meminimalisir terjadinya PTSD sedini mungkin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline