Setiap orang pernah merasakan selalu disalahkan dalam hidupnya. entah sebagai pasangan atau dikeluarga. orang tua kadang memandang anak pertama atau kaka ketika adik bungsu membuat masalah, paling disalahkan.
kondisi seperti itu sudah biasa, sebagai seorang kaka, selalu mendapatkan perhatian kurang dari kedua orang tua. biasanya anak bungsu selalu dimanja, dan kaka selalu dituntut menjadi dewasa.
Demikian dirasakan oleh seorang kaka, entah usianya berapa tahun, masalah kecil dalam keluarga kaka lah jadi bahan untuk dimintai keterangan saat adiknya bermasalah.
Pernah mengalami hal seperti itu ? menjadi seorang kaka, di bangku perkulihan, adiknya satu almamater. sangat tidak membuat nyaman pikiran. selain pergaulan terbatas dalam organisai ketika berjumpa dengan adik ada rasa malu dan enggan untuk bicara.
Rasa canggung muncul, mengingat saat dirumah kita berdua selalu buat masalah, tidak ada kata harmonis kadang beberapa hari hanya diam. bertemu dimeja makan pun diam.
Suasa ini yang membuat, kaka dan adik tidak bisa bersama, sekedar membantu pekerjaan orang tua, atau mengerjakan tuga kuliah bersama. paling terjadi jika usia kaka dan adik tidak jauh berbeda, ada rasa bahwa kemampuan dimiliki kaka tidak lebih baik dari adik.
Ini membuat minder, karena selisih usia tidak jauh berbeda, hal ini juga sering dirasakan oleh kita yang berada diposisi itu. bahkan adik berteman satu tongkrongan dengan teman - teman kaka. sungguh tidak enak sekali rasanya jika itu terjadi pada diri kita.
Canggung, malu dan tentu mengetahui rahasia seorang kaka. jika disuruh memilih, menjadi adik atau seorang kaka ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H