Lihat ke Halaman Asli

Wamin

Aktivis Sosial

Fenomena Krisis Identitas, Begini Cara Mencegahnya

Diperbarui: 9 Januari 2025   17:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 (Sumber: pexels))

Halo kompasianer, dalam tulisan ini penulis mengajak temen - teman untuk memahami fenomena krisis identitas, sebelum lebih jaul kenali dulu apa itu krisis identitas ? dalam perkembangan psikolog, krisis identitas menurut erik erison dalam bukunya Psikososial kelima mengatakan " krisis identitas vs kebingungan diri terjadi pada usia 18 - 25 tahun, pada usia ini individu berusaha untuk menemukan jati diri melalui ekplorasi nilai, minat dan tujuan hidupnya".

Tahap pertumbuhan di era teknologi sekarang ini, kita sering melihat seseorang terbawa oleh pengaruh sosial media sehingga tidak mampu mengetahui lebih dalam dirinya. Hal demikian diakibatkan karena pribadi menjadikan pencapaian orang lain lebih unggul dibandingkan dirinya sendiri.

Sehingga dampak yang terjadi pencapaian diri dibanding bandingkan dengan orang lain. lebih dari itu gaya hidup sosial media menjadi barometer kehidupan mengakibatkan berbanding terbalik dengan realita hidup sesungguhnya.

Solusi untuk menghadapinya, agar kita tidak kehilangan identitas diri, tidak melenceng dari tujuan hidup. Oleh karenannya kita yang berada dalam proses ini harus menekan kebiasaan positif.

Contoh kebiasaan positif yang harus dijalankan, pertama menggali minat atau hobby kita, apa yang menjadi minat kita untuk dapat berkembang bisa dijadikan sebagai landasan utama. karena kebiasaan yang kita sukai jika dilakukan tidak akan menggap menjadi beban.

Kedua, mengenali lingkungan sekitar, pengaruh lingkungan berdampak besar bagi kehidupan, kita sering mendengar istilah "jika bergaul dengan pedagang minyak wangi, maka akan ikut bau wangi". oleh karena itu, hidup lah dilingkungan yang positif, dimana orang - orang melakukan aktifitas dan membicarakan hal baik.

Ketiga, kita harus banyak bergaul dengan orang organisasi, sejak duduk dibangku sekolah, kita sudah dikenalkan denga organisasi, organisasi dapat memberikan dampak baik terhadap kehidupan. orang berorganisasi bisa mendapatkan relasi, jaringan serta persekawaan. banyak orang besar terlahir dari organisasi.

Keempat, mencoba hal baru. Jangan terpaku pada kebiasaan lama, percepatan teknologi informasi sangat cepat, jika kita tidak mencoba hal baru, maka akan tenggelam di gerus oleh zaman. banyak perusahaan besar bangkrut karena tidak mencoba dan mengikuti perkembangan teknologi.

Kelima, Menghindari pengaruh negatif sosial media, penggunaan platform sosial media dapat berdampak pada pertumbuhan, jika pandai menggunakan bisa menambahkan pencapaian, jika salah mengunakan akan menjadi pisau yang membunuh karakter diri sendiri.

Terakhir tentukan capaian target, belajar dari orang jepan, penentuan target yang besar akan memicu semangat diri kita untuk terus belajar, dan melewati rintangan untuk mencapai tujuan. banyak orang gagal karena tidak memiliki target, pada akhirnya dia menyerah dan pasrah dengan keadaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline