Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki penghasilan terbesar dari sektor pertanian. Pertanian sangat membantu masyarakat karena perekonomian yang ada bergantung pada hasil panen. Mata pencaharain utama masyarakat adalah petani atau buruh tani.
Lahan pertanian yang luas merupakan aset masyarakat untuk menghasilkan pendapatan dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari, salah satu pertanian yang dapat menambah penghasilan negara adalah pertanian tembakau.
Para petani tembakau menjula hasil pertanian pada pabrik-pabrik rokok yang ada.
Seperti pabrik rokok Mahayana dilakukan pada tahun 19 April 2004. Rokok Mahayana Diproduksi oleh PT KTP Malang Indonesia.
Keberadaan rokok Mahayana belakang ini ramai terlihat di tongkrongan anak muda, mulai dari kedai kopi hingga kantor instansi.
Harganya yang murah Rp 9.000 perbungkus menjadi ketertarikan anak muda. meskipun harganya murah, rokok Mahayana memiliki citra rasa yang tidak kalah enak dengan rokok kretek yang lebih mahal lainnya.
yang menjadikan Mahayana tetap eksis di pasaran adalah rasa khas tembakau yang nyaman di mulut. menikmati rokok dengan kopi dan tidak mudah terhembus oleh angin
Design bungkus dan nama yang digunakan Mahayana menjadi ketertarikan tersendiri, di ambil dari bahasa sansekerta arti mahayana adalah kendaraan besar.
Sebagai anak muda harus mempunyai kendaraan yang besar untuk mencapai tujuan yang di cita-citakan
Gambar wayang menjadi icon bungkus menambah keunikan rokok Mahayana menjadi rokok tradisional yang digemari anak muda.
Meski banyak berkeliaran rokok yang tidak memiliki bea cukai dengan harga murah, tidak menjadikan Mahayana hilang dipasaran seperti rokok lainnya.
Dipanen dari petani tembakau Indonesia, mahayana salah satu rokok yang sering terlihat ditongkrongan anak muda dibandingkan dengan rokok keretek lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H