Lihat ke Halaman Asli

Komunikasi Empatik

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


  • Memiliki informasi yang utuh dan lengkap. Dimaksudkan bahwa sebelum melancarkan komunikasi, perlu memiliki data/informasi yang menyeluruh sehingga permasalahan yang hendak dibakas dan dikomunikasikan dapat dipahami secara komprehensif.
  • Mengerti tentang siapa yang kita ajak berkomunikasi. Artinya kita tidak bisa semau gue menyampaikan misalnya istilah-istilah yang masih asing bagi komunikan. Berkomunikasilah dengan menggunakan bahasa sederhana dan mudah dipahami supaya akan nyambung.
  • Membantu menyelesaikan masalah. Berkomunikasi sudah barang tentu tidak asal-asalan, namun bila mengharapkan efektif maka kita perlu memberikan solusi yang sesuai dengan kemampuan komunikan, sehingga kebutuhannya terpenuhi.
  • Bersenyumlah. Senyum sebagai komunikasi non-verbal ternyata sangat membantu dalam berkomunikasi antarsesama manusia. Senyuman yang tulus dan hangat dapat mengatasi hambatan komunikasi (ketegangan, kecurigaan, kemarahan, kecemburuan). Senyuman juga merupakan indikasi kita memiliki emosi positif terhadap orang yang kita ajak berkomunikasi.(Waluya).



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline