Lihat ke Halaman Asli

wali anshori

Universitas Jember

Ironi Produsen Nikel Terbesar di Dunia

Diperbarui: 29 Februari 2024   14:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

indonesiabaik.id

Negara Indonesia sangat diberkahi oleh tuhan di Sumber Daya Alamnya, banyak sekali potensi potensinya yang bisa membuat Indonesia menjadi negara maju. walaupun Indonesia mempunyai banyak sekali sumber daya alam, akan tetapi Indonesia masih belum siap untuk memproses sumber daya alam tersebut secara mandiri, oleh karena itu Indonesia membuka investasi asing untuk membantu pemerintahan Indonesia mengelola sumber daya alam tersebut

            Salah satu Sumber daya alam yang akan dibahas adalah nikel, yang Dimana Indonesia merupakan penghasil nikel terbesar nomor 1 di dunia, dengan Produksi sebanyak 1,6 juta metrik ton, lalu disusul dengan filipina sebanyak 330.000 metrik ton dan terbesar ketiga ialah rusia sebanyak 220.000 metrik ton, Data ini didapatkan pada tahun 2022. Menurut laporan USGS atau badan Survei Geologi Amerika Serikat, produksi nikel di dunia diperkirakan mencapai 3,3 juta metrik ton pada tahun 2022, yang Dimana jumlah itu meningkat sebanyak 20,88% dibandingkan tahun lalu yang hanya sebanyak 2,73 juta metrik ton, dan dari data tersebut, Indonesia adalah produsen nikel terbesar di dunia pada tahun 2022, yang total produksinya sekitar mencapai 1,6 juta metrik ton, dan menjadi negara dengan penyumbang 48,48& dari total produksi nikel global sepanjang tahun lalu. 

Indonesia selain unggul sebagai produsen, Indonesia juga tercatat sebagai pemilik Cadangan nikel terbesar di dunia pada 2022 yaitu mencapai 22 juta metrik ton atau sekitar 22 persen dari seluruh Cadangan nikel dunia, dan dibawah Indonesia ada Australia dengan Cadangan nikel sebanyak 21 juta ton dan terpaut dari Indonesia.

            Nikel di jaman sekarang sangat dibutuhkan di dunia, yang Dimana lebih dari 300.000 produk industri, militer, transportasi, penerbangan, kelautan, dan aristektur, membutuhkan nikel untuk menjadi bahan dasar. Penggunaan nikel terbesar adalah logam Paduan (alloy) yang digunakan baja tahan karat, jenis logam Paduan ini banyak sekali di gunakan di berbagai macam produk. 

Dan pada saat ini isu climate change sedang marak maraknya, dan berbagai negara setuju untuk mengalihkan energi yang awalnya menggunakan sumber daya alam tidak terbarukan seperti gas alam, minyak, batu bara dll, menjadi energi ramah lingkungan, salah satu contohnya ialah kendaraan Listrik. 

Yang Dimana agar mengurangi dampak emisi dari transportasi dengan bahan bakar minyak, sekarang beralih ke transportasi dengan energi listrik, yang Dimana memerlukan baterai sebagai tempat energinya ditampung. Dan baterai ini sangat memperlukan nikel, dikarenakan nikel merupakan komponen penting dalam produksi baterai kendaraan Listrik yang terbukti bahwa baterai lithium kendaraan Listrik yang mengandung persentase nikel yang lebih besar memiliki kelebihan dalam menahan daya lebih banyak untuk jarak perjalanan yang lebih jauh

            Dikarenakan dunia sangat membutuhkan nikel pada beberapa tahun ini, Indonesia menggenjot produksi nikel agar dapat menambah pendapatan negara, oleh karena itu presiden joko Widodo serta Menteri coordinator bidang kemaritiman dan investasi Indonesia bapak luhut Binsar pandjaitan menemui elon musk untuk membahas masalah nikel ini. 

yang Dimana elon musk adalah pemilik Perusahaan mobil Listrik ternama di dunia. Lalu ada kebijakan hilirasi nikel yang dilakukan Jokowi lewat perataturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia atau Permen ESDM Nomor 11 tahun 2019, aturan larangan ekspor biji ekspor  diberlakukan, agar bisa diekspor biji harus diolah terlebih dahulu menjadi logam di smelter milik Perusahaan besar. 

Pada tahun 2022 ada 23 smelter yang sudah beroperasi di Indonesia, dan dari 23 smelter itu, 21 nya dimiliki oleh china. Ini membuat china mempunyai kendali penuh atas ekspor nikel dari Indonesia, dan ketika ramai berinvestasi di Indonesia banyak pabrik china membangun pabrik smelter dengan teknologi Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) yang Dimana teknologi ini lebih banyak menghasilkan nikel kelas 2 yang hanya diperuntukan untuk baja tahan karat. 

Dan Ketika permintaan akan kendaraan Listrik meningkat, china berbondong bondong bangun pabrik smelter nikel dengan teknologi High Pressure Acid Leaching(HPAL), dan pabrik HPAL satu satunya yang sudah beroperasi adalah milik harita group di pulau obi, Halmahera Selatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline