Beberapa laga di babak perdelapan final dan perempat final yang sudah tersaji di Euro 2020 dan bahkan di Copa America 2021 harus berakhir dengan adu penalti. Adu penalti menjadi opsi dalam pertandingan sepakbola yang harus berakhir dengan kemenangan salah satu tim terutama saat memasuki fase knock out.
Dalam beberapa adu penalti yang sudah menghasilkan tim pemenang, dapat dikatakan bahwa setiap tim memiliki peluang yang sama. Kuncinya ada pada keberhasilan penendang dan kemampuan kiper dalam menepis bola yang meluncur ke arah gawang. Keistimewaan dalam adu penalti menurut pandangan saya lebih dominan pada kemampuan kiper dalam menggagalkan sepakan penendang.
Berbicara mengenai adu penalti, sebenarnya tidak ada tips khusus untuk memenangi adu tos-tosan 12 pas kecuali kesiapan mental pemain dan ketepatan arah sepakan.
Kenapa demikian, karena pemain dengan pengalaman mengeksekusi penalti pun bisa gagal. Setiap pemain pasti memiliki latihan khusus untuk persiapannya, dan pelatih pasti memilih pemain yang paling siap dan bersedia menjadi eksekutor.
Trik melakukan tendangan dari titik 12 pas tentu saja selalu dilakukan pemain dalam latihan bahkan mungkin mempraktikkan berbagai teknik untuk memastikan sepakan mengarah mulus ke gawang tanpa terjangkau penjaga gawang. Tetapi penjaga gawang juga tentu belajar banyak bagaimana membaca arah tendangan seorang eksekutor dan mungkin saja mempelajari kebiasaan para pemain lawan.
Mengapa sesungguhnya tidak ada tips khusus? Karena pemain dengan kemampuan tendangan yang baik sekalipun bisa gagal, bahkan pemain-pemain andalan di dalam tim yang dipastikan 99,9% akan berhasil mengarahkan bola ke gawang bisa gagal.
Bahkan tim yang sebelumnya sudah berhasil menang dalam adu tos-tosan 12 pas di laga sebelumnya, bisa gagal di laga berikutnya. Hal ini bisa disaksikan kala Swiss menang adu penalti atas Perancis, namun kalah saat berhadapan dengan Spanyol.
Kalaupun ada yang mengungkapkan tips khusus dalam adu penalti mungkin saja benar, tetapi secara yang terlihat, kesiapan mental pemain dan kemampuan mengecoh kiper serta kemampuan kiper membaca arah tendangan dari eksekutor yang saling berhadapan sangat dekat menjadi taruhan di antara dua pemain.
Dalam pertarungan adu penalti, tidak ada penendang ataupun penjaga gawang yang perlu disalahkan, sebab tentu saja mereka sudah mengerahkan kemampuan yang seharusnya dimiliki dari kepercayaan yang diberi. Justru sebagai penonton, kadangkala kitalah yang lebih "jantungan" dari pemain itu sendiri. Hehehe...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H