Paramita boleh berbahagia memiliki ayah seperti Goenawan Muhammad. Orientasi seksualnya yang berbeda dari orang kebanyakan tak lantas membuat hubungan bapak anak ini retak. Dengan keluasan hati, Goenawan menerima kenyataan sang anak adalah seorang lesbian. Namun tak semuaLGBT (lebian, gay, biseksual, transgender)seberuntungMita. RF contohnya. Priawan berusia 24 tahun ini harus terbuang dari keluarga dan kini hidup di balik jeruji besi.
Waktu menunjukkan pukul 00.00 WIB, ketika RF menjejakkan kaki di halaman rumah yang terletak di daerah Tanjungkarang Barat. Ia mengintip ke sebuah jendela kamar. Terlihat di dalam seorang perempuan di atas ranjang. RF memanggilnya dengan pelan. Perempuan ini mendekati arah suara. Ia kaget melihat sosok di balik jendela. Perempuan ini memanggil ibundanya. Tak suka dengan kehadiran RF, sang ibu teriak. Maling maling.
Massa yang mendengar langsung dengan sigap berkumpul. Mereka mengepung RF dan menghakiminya sampai babak belur. Warga menemukan sebilah pisau dari balik celana RF. Polisi datang membawa RF. "Saya kesana hanya mau ambil jaket saya di N," kata RF dengan mata lebam saat diwawancara di Polsek Tanjungkarang Barat, Kamis (15/6/2017).
Polisi tidak percaya begitu saja dengan pengakuan RF. Kapolsek Tanjungkarang Barat Komisaris Harto Agung Cahyono curiga RF ingin melakukan tindak kejahatan. "RF datang ke rumah orang pada tengah malam dengan membawa pisau. Itu yang membuat warga curiga," kata Harto.
Karena kedapatan membawa pisau, polisi menahan RF. "Dia dijerat UU Darurat," kata Harto.
RF punya alasan tersendiri mengapa membawa pisau. Senjata tajam itu, kata dia, hanya untuk jaga diri dikarenakan sikap keluarga N yang tidak senang dengannya. "Mereka (keluarga N) kan tidak suka sama saya. Jadi saya takut ada apa-apa dengan saya makanya saya bawa pisau," urainya.
Perawakan RF memang tidak seperti perempuan pada umumnya. Tubuhnya pendek, tegap dengan setelan rambut cepak. Sekilas ia nampak selayaknya laki laki. Para penganut LGBT menyebut orang seperti RF dengan priawan.
Istilah ini diperkenalkan oleh Guru Besar Psikologi UGM Prof. Koentjoro, Ph.D pada 2004. Penyebutan priawan digunakan untuk mendeskripsikan seseorang yang secara biologis perempuan, tetapi menghayati dirinya sebagai laki-laki.
Pemahaman mengenai priawan tidak berhenti sampai di situ. Berdasarkan hasil konsolidasi yang dilakukan Persatuan Priawan Indonesia (PPI) di Jakarta, priawan diartikan sebagai transgender laki-laki ---pria yang secara biologis wanita--- baik yang sudah melakukan transisi ataupun tidak.
Rumah yang didatanginya pada dinihari itu diakuinya adalah tempat tinggal pujaan hatinya.
RF pernah menjalin hubungan asmara dengan N, yang berstatus janda. Hubungan mereka kandas karena tidak mendapat restu dari pihak keluarga. Ya keluarga tak bisa menerima perempuan mencintai perempuan. RF sendiri tak tahu mengapa bisa memiliki orientasi seksual yang berbeda dengan orang kebanyakan. Ia merasa orientasi seksual mengalir secara alamiah di dalam dirinya.
Ini diketahuinya ketika masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Ketika itu kondisi psikologisnya hancur akibat perceraian kedua orangtuanya. RF stres dengan situasi yang dialaminya hingga harus putus sekolah. Ditambah pergaulannya yang kebanyakan dengan para lelaki sehingga membuat dirinya merasa seperti lelaki.