Lihat ke Halaman Asli

Memories

Hanya orang biasa yang tidak berarti apa apa

Puisi | Sejatiku tentangmu

Diperbarui: 4 Januari 2020   07:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Geulgram.

Inilah sejatiku tentangmu.

Aku begitu hanyut terbawa arus dari sebuah rahasia Tuhan yang selalu diperolokkan orang.

Aku kehilangan diriku saat aku mengenalmu, semua tentangku hilang berganti dengan semua tentangmu.

Hanya secuil waktu sambil lalu aku bisa melihatmu, namun sepanjang bagaskara dan kartika bertahta tak pernah ronamu hilang dari pandanganku.

Saat aku menyapa kotamu, aku selalu bisa merasakan hadirmu begitu dekat, meski sejatinya entah berada dimana dirimu saat itu.

Mungkin karena sebagian dari ragamu telah menyatu dengan semesta di kota itu. 

Membungkus jiwaku dengan rasa nyata keberadaanmu yang semu.

Bayu pun ku rasakan sehangat belaian tanganmu mengusap kepalaku ditengah guyuran hujan.

Begitu mesranya semesta memperlakukan aku, rasa nyata hadirmu selalu menggunungkan tanya dalam otakku.

Kuasa apa yang telah membuat jiwa ku dan jiwamu begitu dekat, meski pandangan mata hanya seperti menatap awan yang berlalu tertiup angin.

Melihat ragamu secara langsung seperti membenamkan wajah diantara ombak ditengah lautan, dan mencoba mencari apakah ada terumbu karang yang indah diantara tumpukan sampah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline