Lihat ke Halaman Asli

Memories

Hanya orang biasa yang tidak berarti apa apa

Puisi | Kita

Diperbarui: 10 Agustus 2019   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pixabay

Berawal dari sebuah cerita rasa itu ada, tersimpan dalam kalbu terdalam bahkan angin pun tak mampu menyentuhnya.

Memaknai arti kita dalam setiap alunan nafas.

Kita, adalah rasa yang benar diwaktu yang salah

Hanya menyatukan rindu diruang hampa tak bertuan

Menenun angan sambil berhayal menjadi selembar kisah masa depan

Bukan cinta yang keliru, kitalah yang membutakan diri dari ketentuan Tuhan

Tak mampu tangan ini membalik takdir yang sedang berjalan.

Doa-doa panjang mengisi kehausan batin yang ingin meneguk secangkir pahit kasih sayang.

Jika kau merindukan ak, benamkanlah wajahmu disujud sunyimu, disitulah nafas kita bertemu dalam luasnya ketaatan pada Sang Illah.

Lukisan Sang Maha Agung telah memisahkan raga, namun cinta tetap mengalir di arus yang sama.

Beiringan dalam irama alam yang kita sendiri tak mampu mendengar namun bisa saling merasa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline