Lihat ke Halaman Asli

Kemesraan antara Agama dan Politik

Diperbarui: 22 September 2018   05:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kontestasi politik dalam Pemilihan Presiden Tahun 2019 mulai menjadi konsumsi publik yang tidak asing untuk di diperbincangkan. 

Dua tokoh terbaik Indonesia Ir. Jokowidodo dan H.Prabowo kembali bertarung untuk tujuan kemajuan Negara Indonesia. Kedua tokoh tersebut telah sama sama berikthiar dengan jalannya masing masing. 

Presiden Jokowi dengan keputusannya mengandeng salah satu ulama besar di Indonesia yang sekaligus Ketua MUI yaitu KH. Mahruf Amin sebagai pendamping calon wakil presiden. Sedangkan Prabowo mengandeng salah satu putra terbaik bangsa yaitu Sandiaga Salahudin Uno sebagai calon wakil presiden. 

Menarik apabila membahas latar belakang dan strategi apa yang diusung kedua tokoh tersebut dalam penunjukan calon wakil presiden.

Isu agama sebagai manuver alat politik dalam penunjukan KH.Mahruf Amin ? dalam hidup bermasyarakat semua orang berhak menilai itu benar dan salah. 

Bagi sebagian masyrakat penunjukan KH. Mahruf Amin adalah upaya agama sebagai alat atau senjata utama dalam politik sehingga akan menimbulkan konflik yang besar dan berkelanjutan. Bagi sebagian masyarakat yang lain hal tersebut upaya untuk perdamaian dan menyatukan atas nama agama, hal tersebut ibarat dua mata pisau yang sama sama tajam. 

Apa yang melatar belakangi Presiden Jokowi dalam keputusannya tersebut ? asumsi akan bertebaran bergantung dari mana sudut pandang nya masing -- masing. Tidak semua Politikus adalah orang -- orang yang buruk. Sebelum dan sampai sekarang pun mereka merupakan individu yang taat dengan agama nya masing -- masing. 

Beribadah, menjauhi segala larangan-Nya dan melaksanakan perintah-Nya. Dalam hal ini ketika masuk dalam dunia perpolitikan tidak bisa dikatakan bahwa individu tersebut menggunakan agama nya sebagai alat politik berdasarkan kebiasaan ketaatan mereka selama ini, tentu tidak. 

Namun dalam hal ketika mereka sudah memakai dalil-dalil agama yang dipergunakan untuk memperkuat propaganda dan partai politiknya bisa dikatakan saat itulah mereka menggunakan agama sebagai alat politik. 

Tentu hal tersebut hanya diketahui maksud dan tujuannya oleh individu tersebut dalam hal ini Presiden Jokowi, yang jelas keputusan yang diambil adalah bentuk ikthiar dari Presiden Jokowi untuk demi kepentingan bangsa Indonesia.

Bagaimana dengan penunjukan Sandiaga Salahudin Uno ?apakah isu agama kembali jadi manuver alat politik ? keputusan Prabowo menunjuk Sandiaga Salahudin Uno sebagai calon wakil presiden merupakan bentuk ikhtiar darinya untuk kepentingan bangsa Indonesia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline