Lihat ke Halaman Asli

Refleksi "Hal di Kehidupan"

Diperbarui: 5 Juli 2016   10:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Terkadang Pikiran Kita Tidak akan Dapat Menyelami Kuasa Nya, Tapi Kita Tetap Menikmatinya."

Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, karena kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita. Kita dilahirkan dengan dua buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita bisa mendengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk bisa mengumpulkan pujian dan kritik dan menyeleksi mana yang benar dan mana yang salah. Kita lahir dengan otak didalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin apapun kita, kita tetap kaya. Karena tidak akan ada satu orang pun yang bisa mencuri otak kita, pikiran kita dan ide kita. Dan apa yang anda pikiran dalam otak anda jauh lebih berharga dari pada emas dan perhiasan.

Kita lahir dengan dua mata dan dua telinga, tapi kita hanya diberi satu buah mulut. Karena mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa mengoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah berbicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya.

Kita lahir hanya dengan satu hati jauh didalam tulang iga kita. Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam.Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia. Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemukan cinta yang jauh lebih indah. Hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga (Mat 5:16).

Tidak seorangpun dapat kembali ke awal dan membuat permulaan yang baru,tetapi setiap orang dapat memulai dari sekarang dan membuat akhir yang baru. Tuhan tidak menjanjikan hari-hari tanpa sakit, tawa tanpa kesedihan, matahari tanpa hujan, tetapi Ia menjanjikan kekuatan untuk hari itu, penghiburan atas air mata dan cahaya dalam perjalanan.

Kekecewaan adalah seperti lubang di jalan, yang sedikit memperlambatmu, tetapi kemudian engkau menikmati jalan yang mulus, jangan tinggal di lubang terlalu lama, Maju terus. Jika engkau kecewa karena tidak mendapatkan apa yang kau inginkan, duduklah tegak dan berbahagialah, karena Tuhan sudah memikirkan sesuatu yang lebih baik untuk diberikan padamu. Jika sesuatu terjadi padamu, baik ataupun buruk, pertimbangkan apa artinya. Ada tujuan pada setiap kejadian dalam hidup, untuk mengajarkanmu bagaimana lebih banyak tertawa atau tidak menangis tersedu-sedu.

Engkau tidak bisa membuat seseorang mencintaimu, yang dapat kau lakukan adalah menjadi seseorang yang dapat dicintai, selebihnya terserah pada orang itu untuk menyadari nilaimu. Adalah lebih  baik kehilangan kebanggaan dirimu pada orang yang kau kasihi, dari pada   kehilangan orang yang kau kasihi karena keangkuhan. Kita menghabiskan terlalu banyak waktu mencari orang yang tepat untuk dikasihi atau menemukan kesalahan orang yang kita kasihi, padahal seharusnya kita menyempurnakan kasih yang kita berikan.

Jangan mengabaikan teman lama, engkau tidak akan menemukan orang yang dapat menggantikannya. Persahabatan itu seperti anggur, semakin tua memakin baik.

Seni Mengasihi Diri Sendiri:

1. Bencilah dosamu, tapi jangan pernah membenci dirimu.

2. Cepatlah untuk menyesali kesalahan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline